Latest News

Thursday, September 20, 2018



Jadilah pelaku Firman, bukan hanya pendengar saja!

Pada Hari Minggu Kitab Suci Nasional ini semua Bacaan Suci  mengingatkan kita bahwa Firman TUHAN  yang ada dalam Kitab Suci itu merupakan perintah dan ajaran TUHAN yang pertama-tama harus dijalankan dengan penuh kesetiaan dan hati yang bersih, bukan dengan kepura-puraan  atau karena terpaksa.

Dalam Bacaan Pertama, Kitab Ulangan  mau menekankan bahwa Ketetapan dan peraturan TUHAN  yang diajarkan melalui para Nabi harus  benar-benar dilaksanakan. Dan itu semua tidak boleh ditambah  atau dikurangi. Yang penting yaitu “Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa”  (Ul. 4: 6).

Rasul Yakobus  melalui Suratnya yang terdapat dalam Bacaan Kedua, secara eksplisit menasihati kita  :  “Hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan  bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian, kamu menipu diri kamu sendiri”  (Yak. 1: 22).  Namun, untuk menjadi pelaku Firman, Yakobus menekankan :  “Buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut Firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu” (ajat  21).

Sabda TUHAN hari ini  dalam Bacaan Injil,  dengan jelas menggariskan  bahwa dalam menjalankan perintah-perintah keagamaan yang terdapat dalam Kitab Suci itu harus dibedakan dengan jelas mana Perintah dari ALLAH dan mana peraturan yang dibuat oleh manusia. Jangan sampai justru Perintah TUHAN diabaikan sementara peraturan buatan manusia lebih diutamakan (bdk  Mrk. 7: 8). YESUS  mencela tingkah laku orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang sangat ketat memegang adat istiadat Yahudi, sementara kondisi hatinya tidak diperhatikan. Dengan keras IA  mengecam keras : “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik!  Sebab ada tertulis : ‘Bangsa ini memuliakan AKU dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-KU.  Percuma mereka beribadah kepada-KU, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah  manusia’  “ (ayat 6c, 7).
YESUS  juga menekankan bahwa kebusukan, kejahatan dan hal-hal yang najis tidak berasal dari luar diri manusia, melainkan dari dalam hati manusia. “Sebab, dari dalam, dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan dan kebebalan”  (ayat 21-23).
Apa motivasi kita dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan?  Apakah hanya terbawa oleh emosi kita saja, atau memang karena keinginan untuk mengembangkan iman kita yang sejati? Cobalah dalam bulan September ini,  melalui permenungan dan pendalaman Kitab Suci, kita dapat menemukan Kehendak TUHAN terhadap diri kita.

Ya YESUS, ajarilah aku melakukan Perintah-MU dengan hati yang tulus, bukan dalam kemunafikan.  Jangan biarkan diriku tenggelam dalam hal-hal kecil sementara ajaran-MU yang pokok aku abaikan. Jadikanlah diriku pelaku Firman-MU yang setia. Amin.

Selamat pagi. Selamat Merayakan Ekaristi . Selamat berhari Minggu. Berkat TUHAN.

RAGI Minggu 2 September 2018  Hari Minggu Biasa XXII - 
Hari Minggu Kitab Suci Nasional  :
Ul. 4: 1-2, 6-8; Mzm. 15: 2-3a, 3cd-4ab, 5; Yak. 1: 17-18, 21b-22, 27;
Mrk. 7: 1-8, 14-15, 21-23.





Tuesday, September 18, 2018

Triologi Keselamatan Yang Sangat Perlu dalam Kehidupan Kita



🎯Serba 3 = Ada 3 hal dalam hidup yang 
    tidak bisa kembali:
* 1. Waktu *
* 2. Ucapan *
* 3. Kesempatan *
Jagalah itu, jangan sampai kau menyesal ...

🎯 Ada 3 hal yang bisa menghancurkan hidup seseorang:

* 1. Amarah *
* 2. Keangkuhan *
* 3. Dendam *
Hindarilah dia selalu ...

🎯 Ada 3 hal yang tidak boleh hilang:

* 1. Harapan *
* 2. Keikhlasan *
* 3. Kejujuran *
Peliharalah ketiganya ...

🎯 Ada 3 hal yang paling berharga:

* 1. Kasih Sayang *
* 2. Cinta *
* 3. Kebaikan *
Pupuklah itu semua ...

🎯 Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:

* 1. Kekayaan *
* 2. Kejayaan *
* 3. Mimpi *
Jangan terobsesi melengkapi ...

🎯 Ada 3 hal yang bisa membentuk watak seseorang:

* 1. Komitmen *
* 2. Ketulusan *
* 3. Kerja Keras *
Upayakanlah sekuatnya ...

🎯 Ada 3 hal yang membuat kita sukses:

* 1. Tekad *
* 2. Kemauan *
* 3. Fokus *
Usahakan dengan sungguh-sungguh ...

🎯 Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu:

* 1. Rejeki *
* 2. Umur *
* 3. Jodoh *
Mintalah pada TUHAN ..

🎯 TAPI, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI:

* 1. Tua *
* 2. Sakit *
* 3. Kematian *
* Persiapkanlah dengan sebaik-2nya ... *

🎯 Ada Tiga Hal Yang dapat menjadi Jaminan Kehidupan Kekal:

* 1. Bapa *
* 2. Putra *
* 3. Dan Roh Kudus *
* Buka Alkitab Anda,Pelajari Dan Anda Akan Mendapatkannya di sana.

Selamat dan sangat perlu.Gunakan kesempatan yang sementara dan

terbatas ini untuk mendapatkan kehidupan ABADI di Sorga.

Salam GBU






Thursday, September 6, 2018

MENGERTI KITAB SUCI



MENGERTI KITAB SUCI

Bacaan firman Tuhan hari ini : Lukas 24:36-49

Banyak orang rela masuk sekolah teologi agar bisa mengerti Alkitab secara detail. Dengan hati yang haus, mereka membekali diri, mulai dari menyelidiki Alkitab menurut bahasa aslinya sampai mempelajari sejarah gereja.

Saya sendiri mengambil studi teologi dan senang menggali Alkitab. Ketika menemukan pesan suatu teks, rasanya seperti menemukan mutiara kehidupan.

Itu semua hasil pertolongan Roh Kudus, yang membuka pikiran dan memberikan pencerahan.

Penampakan Yesus pasca-kebangkitan, tampaknya tidak membuat para murid langsung percaya.

Mereka terkejut, takut, dan malah menyangka melihat hantu (ay. 37). Sampai Yesus sendiri menegaskan kehadiran-Nya dengan menunjukkan tangan dan kaki yang berlubang paku (ay. 38-40).

Sekejap Yesus pun mengalihkan momen kebingungan itu dengan menanyakan kepada mereka, apakah ada makanan atau tidak (ay. 41-43).

Sambil makan, Yesus menjelaskan pada mereka tentang kebenaran Kitab Suci (ay. 44) dan, agar mereka paham, Dia membukakan pikiran mereka (ay. 45), memampukan mereka memahami berita pertobatan dan pengampunan dosa (ay. 47).

Tanpa pencerahan tersebut, Kitab Suci pastilah akan menjadi aksara biasa belaka bagi mereka.

Kitab Suci banyak berisi maksud Allah yang sulit dicerna oleh logika kita. Saat merenungkan firman-Nya, kita dapat berdoa memohon Tuhan memberikan pengertian.

Kiranya firman yang kita renungkan mengarahkan kita kepada maksud Tuhan yang sebenarnya sehingga kita tidak salah langkah.

BEKERJA SEPERTI BAPA SURGAWI



BEKERJA SEPERTI BAPA SURGAWI

Bacaan firman Tuhan hari ini :: Yohanes 5:17-20

Seorang pengusaha bercerita mengenai kesibukannya yang luar biasa. Sejak membuka beberapa usaha baru, ia bekerja ekstra keras demi kelangsungan bisnisnya.

Tak jarang ia harus terjun langsung untuk menawarkan produk, melakukan presentasi, dan berbagai aktivitas lainnya sampai mengurangi waktu tidurnya.

Jujur saja, saya sempat berpikir bahwa sebagai pengusaha, seharusnya ia cukup memberi perintah kepada para bawahannya, sementara ia hanya ongkang-ongkang kaki untuk menerima keuntungan usahanya.

Ternyata saya keliru, karena ia justru bekerja lebih keras daripada para bawahannya.

Semangat juang dari pengusaha tersebut mengingatkan saya dengan perkataan Yesus, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang." Allah yang menciptakan alam semesta, yang memastikan agar bumi terus berputar pada porosnya, yang bekerja menyertai pelayanan Yesus di bumi pada waktu itu, dan yang menggerakkan manusia yang mengakui dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka.

Pribadi yang sama masih belum berhenti bekerja dalam kehidupan manusia. Ia akan terus berkarya hingga masa kekekalan! Tak heran jika dalam Alkitab ada banyak ayat yang menyinggung soal kemalasan, tanda bahwa Allah tidak menyukai kemalasan.

Jika sampai hari ini, besok, dan seterusnya Allah tidak pernah berhenti bekerja, Dia pun menginginkan agar kita terus "bergerak" dan menjadi pribadi yang produktif.

Mari tinggalkan kemalasan dari hidup kita, menjadi manusia yang produktif, dan memuliakan Dia selama masih ada kesempatan bagi kita untuk hidup di dunia ini.

KASIH ITU DEWASA



KASIH ITU DEWASA

Bacaan firman Tuhan hari ini :
1 Korintus 13:1-13

Saat kita masih kanak-kanak, orangtua melayani kita. Mulai dari memandikan, mengganti pakaian, sampai menyuapi mereka lakukan.

Namun, saat usia makin bertambah, mulailah kita diajari mandiri. Kita dilatih makan sendiri, mandi sendiri, atau mengambil barang sendiri.

Setelah kita bisa melakukan banyak hal, kita tidak lagi dilayani, tapi melayani orang lain.

Salah satu bukti seseorang tinggal di dalam kasih dan mempraktikkan kasih adalah ia makin dewasa secara pemikiran.

Bukan jaminan bertambahnya usia seseorang pasti dibarengi bertambahnya kedewasaan berpikir. Ada beberapa orang Kristen yang sudah bertahun-tahun menjadi Kristen, tapi sukanya menuntut ini dan itu kepada gereja, maunya selalu dilayani dan tidak mau melayani, suka mencari perhatian kalau tidak diperhatikan.

Kalau seseorang baru menjadi pengikut Kristus, wajar ia dilayani ini dan itu, diajari ini dan itu karena masih bayi rohani.

Namun, kalau sudah lama menjadi Kristen tapi masih kekanak-kanakan, itu artinya ia tidak tinggal di dalam kasih.

Mari kita perhatikan hidup Kristus, Petrus, Paulus, Timotius, atau Onesiforus. Mereka berhak dilayani, tapi mereka tidak mau dilayani melainkan melayani.

Mereka tidak mementingkan diri, tapi mementingkan kebutuhan banyak orang. Mereka dewasa secara pemikiran sehingga mampu melakukan berbagai tindakan yang berguna bagi banyak orang.

Makin lama kita menjadi pengikut Kristus, hendaknya kedewasaan kita pun makin bertumbuh karena kasih Kristus tinggal dalam hati dan kita praktekan terus menerus.

BALAS DENDAM TERBAIK



BALAS DENDAM TERBAIK

Bacaan firman Tuhan hari ini : Roma 12:9-21

Quentin Tarantino terkenal kerap menyutradari film bertema pembalasan dendam, seperti Kill Bill dan The Hateful Eight. Tidak mengherankan, filmnya penuh dengan adegan kekerasan berdarah-darah.

Kejahatan seseorang dibalas dengan kejahatan yang lebih kejam lagi-begitulah keadilan ditegakkan. Dan, begitulah gambaran yang terdapat dalam gagasan kebanyakan orang.

Alkitab menawarkan konsep yang berlawanan. Kita kerap mengutip ayat 19 dan berkata, "Jangan membalas dendam karena pembalasan itu hak Tuhan".

Dan, berhenti di situ. Kita cenderung membayangkan Tuhan akan menimpakan siksaan yang berat bagi si pelaku kejahatan. Begitukah? Setelah mendorong kita menyerahkan pembalasan kepada Allah, Rasul Paulus menulis, "Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!" (ay. 20). Alih-alih membalas kejahatan dengan kejahatan, kita diundang untuk membalas kejahatan dengan kebaikan-itulah metode pembalasan dendam menurut standar Tuhan, Bapa Surgawi yang sempurna (bdk. Mat. 5:38-48). Mengapa hal itu digambarkan seperti "menumpukkan bara api di atas kepala"? Ketika seseorang membalas keegoisan kita dengan kebaikan, kita akan mengalami siksaan batin yang menyakitkan.

Namun, tujuannya bukanlah membinasakan, melainkan memulihkan, menggugah pertobatan. Begitulah cara "mengalahkan kejahatan dengan kebaikan" (ay. 21). Kebaikan lebih kuat daripada kejahatan!

Jadi, bagaimana? Ingin membalas dendam? Kasihilah musuh kita secara berlimpah-limpah!

MEMBERSIHKAN NAMA BAIK



MEMBERSIHKAN NAMA BAIK

Bacaan firman Tuhan hari ini :
2 Raja-Raja 5:15-27

Seorang teman mengeluh pada kakak saya, "Adikmu berbicara buruk tentangku!" Saya kaget karena tidak pernah berkata demikian.

"Ia mendengar dari si A, " kata kakak. Saya lalu menjelaskan ke teman itu kalau saya benar-benar tidak mengatakannya. Saya juga menghubungi si A dan memarahinya.

Setelah sembuh dari kustanya, Naaman kembali menemui Elisa untuk berterima kasih dengan membawa pemberian. Elisa menolak, tetapi Gehazi, hambanya, menyayangkan pemberian itu (ay. 15-20).

Gehazi tahu ia tidak mungkin memintanya dari Naaman. Gehazi lalu mendapat ide. Dengan menggunakan nama tuannya dan skenario buatannya sendiri, ia mengejar Naaman untuk meminta sedikit pemberian itu (ay. 21-23).

Elisa, yang begitu dekat dengan Allah, mengetahui apa yang terjadi. Menariknya, tidak tercatat Elisa berlari-lari mengejar Naaman dan berkata, "Saya tidak menyuruh Gehazi memintanya!" Elisa justru segera memperingatkan Gehazi atas kesalahannya.

Mungkin Naaman tidak pernah mengetahui kebenaran ini. Mungkin saja ia juga berpikir kalau Elisa adalah orang yang plin-plan.

Rupanya, daripada membersihkan nama baiknya, Elisa lebih tertarik membersihkan hati Gehazi dari dosa (ay. 25-27).

Setiap orang pasti tidak ingin namanya disalahgunakan, apalagi untuk hal buruk yang merugikan. Namun, jika saat ini ada yang sengaja memburukkan nama kita, kita tidak perlu khawatir.

Mengapa? Karena Tuhan sanggup memulihkannya! Lebih dari menjaga nama baik, mari menjaga kehidupan ini agar berkenan di hadapan Allah.

TAK PERLU MINDER



TAK PERLU MINDER

Bacaan firman Tuhan hari ini : Yesaya 43:1-9

Anak Sekolah Minggu itu menangis karena diejek oleh teman-temannya. Kulitnya rusak akibat luka bakar.

Bukannya berbelas kasihan, teman-temannya memandangnya secara sinis dan suka mengolok-oloknya sebagai makhluk buruk rupa.

Setiap hari ia mengalami perlakuan buruk. Saya iba mendengarnya. Saya pun mengajarinya untuk pelan-pelan dan berulang-ulang mengucapkan kalimat yang kiranya meresap sampai ke alam bawah sadarnya, yaitu, "Hidupku bukan ditentukan oleh kata orang, tetapi kata Tuhan."

Yesaya hidup saat Israel dalam tawanan Babel. Ia menyampaikan nubuatan dalam masa keruntuhan kerajaan Israel serta kemerosotan moral dan rohani bangsa Yehuda.

Mereka dicemooh dan direndahkan oleh para musuh. Sekalipun dalam kondisi yang sulit, firman Allah juga menghibur umat-Nya.

Allah mengingatkan Israel agar tidak takut karena mereka umat kepunyaan-Nya sendiri (ay. 1, 5), ada janji penyertaan-Nya senantiasa (ay. 2, 5), dan mereka diingatkan kembali tentang keberhargaan mereka di mata Tuhan (ay. 4).

Pernyataan itu menjadi siraman segar bagi mereka yang memiliki gambar diri rusak karena menanggung hukuman akibat dosa dan cemoohan musuh.

Intimidasi dosa dan penilaian buruk orang terhadap kita dapat membuat gambar diri kita rusak. Sekalipun demikian, kita tetap berharga di mata Tuhan.

Pertanyaannya: Jika Tuhan berkata bahwa kita berharga dan mengasihi kita, akankah kita tetap minder dan mengeluh karena penilaian buruk atau cemoohan orang yang melukai hati kita?

TANDA ORANG BERIMAN



TANDA ORANG BERIMAN

Bacaan firman Tuhan hari ini : Matius 6:25-33

Seorang teman berbagi cerita mengenai seorang penganut kepercayaan yang berpendapat "Ada banyak orang beragama di Indonesia, tetapi masih banyak yang belum beriman.

Pernyataan yang singkat, padat, tetapi sangat dalam maknanya. Pernyataan yang patut untuk direnungkan oleh mereka yang mengaku beriman kepada Kristus!

Yesus mengajarkan agar umat-Nya tidak khawatir mengenai kebutuhan mendasar dalam hidup mereka. Kekhawatiran yang berkepanjangan justru berpotensi untuk melemahkan kekuatan, semangat hidup, dan keyakinan kepada Allah.

Yesus berkata bahwa kekhawatiran tidak membuat jalan hidup atau usia kita bertambah. Jauh lebih baik untuk belajar beriman dan memercayai Allah yang mengerti dan sanggup mencukupkan semua keperluan kita, daripada terus-menerus khawatir akan segala sesuatu.

Pada masa sekarang, kebutuhan mendasar yang diperlukan tidak hanya berupa makanan-minuman, pakaian, dan kesehatan tubuh, tetapi juga kebutuhan tempat tinggal, asuransi kesehatan, pulsa, atau kebutuhan untuk pendidikan.

Terhadap semuanya itu, Yesus melarang kita untuk khawatir, sekaligus belajar untuk memercayai Allah dan hidup dalam kehendak-Nya (ay. 33).

Apakah ada sesuatu yang sedang kita khawatirkan saat ini? Sudikah kita menyerahkannya kepada Allah, sebagai tanda kita beriman atas kasih, penyertaan, dan pemeliharaan-Nya?

HARI-HARI INI PEMIMPIN GEREJA RIBUT SOAL POSISI DALAM ORGANISASI, NAMUN LUPA TUGAS UTAMANYA. SIMAKLAH FAKTA BERIKUT.....:




HARI-HARI INI PEMIMPIN GEREJA RIBUT SOAL POSISI DALAM ORGANISASI, NAMUN LUPA TUGAS UTAMANYA. SIMAKLAH FAKTA BERIKUT.....:

INGGRIS menyerah pada invasi Muslim?
Walikota London ... MUSLIM
Walikota Birmingham ... MUSLIM
Walikota Leeds ... MUSLIM
Walikota Blackburn ... MUSLIM
Walikota Sheffield ... MUSLIM
Walikota Oxford ... MUSLIM
Walikota Luton ... MUSLIM
Walikota Oldham ... MUSLIM
Walikota Rockdale ... MUSLIM.

Lebih dari 3.000 Masjid Muslim
Lebih dari 130 Pengadilan Syariah Muslim
Lebih dari 50 Dewan Syariah Muslim
Area Tanpa-Keikutsertaan Muslim di Seluruh Inggris.
Wanita Muslim ... 78% tidak bekerja dan mendapatkan manfaat / perumahan GRATIS.
Pria Muslim  ... 63% tidak bekerja dan mendapatkan manfaat / perumahan GRATIS.
Keluarga Muslim 6-8 anak berencana untuk menikmati manfaat / perumahan GRATIS.
Sekarang semua sekolah UK HANYA melayani  DAGING HALAL.

Semua ini dicapai hanya oleh 4 juta Muslim dari 66 juta penduduk !!!
Ini adalah pembukaan mata untuk semua non-Muslim - ..... ..... Maju ini jika Anda prihatin !!!

Turki ada di Eropa saat ini dan sebagian lagi di Asia.
■ Rasul Paulus adalah warga negara Turki karena Tarsus ada di Turki.
■ Kekristenan ada di Turki selama sekitar 1.023 tahun sementara Kekristenan hanya ada di Nigeria dan Ghana untuk 172 tahun mulai dari ketika Pendeta Birch Freeman datang ke Badagry pada tahun 1842.
■ Tujuh gereja yang Yesus berbicara dalam Wahyu 2 & 3 (Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia) ada di Turki kuno.
■ Turki pernah memiliki auditorium Kristen terbesar di Eropa yang disebut Hagia Sophia di Konstantinopel.
■ Maria ibu Yesus dibawa ke Turki oleh Rasul Yohanes dan sampai saat ini, kamarnya telah menjadi pusat wisata.

TURKI HARI INI
■ Hari ini Turki sekarang memiliki 96% muslim & 0,02% Kristen (kurang dari 130.000).
■ The Hagia Sophia (dulu gereja terbesar di Eropa) diambil alih oleh orang-orang Muslim dan diubah menjadi sebuah masjid selama lebih dari 400 tahun dan kemudian digunakan sebagai Museum Islam.

MENGAPA KRISTEN DIKUMPULKAN DI TURKI
■ Penekanan pada perbedaan doktrinal melemahkan gereja Turki.
■ Persaingan di antara denominasi.
■ Politik picik di gereja ditambah dengan bias etnis.
■ Orang-orang Turki membangun katedral besar daripada membangun manusia.

BAGAIMANA TERJADI
■ Osman Ghazi menemukan perpecahan di antara orang-orang Kristen dan menggunakannya untuk melawan Jihad yang menyebabkan genosida massal orang-orang Armenia, orang-orang Hellen, dan orang-orang Turki pada masa itu. Bahkan, senjata perang yang digunakan dirancang oleh seorang Kristen Turki.
■ Banyak wanita Kristen masuk Islam untuk menyelamatkan nyawa mereka dan sebagian diperkosa dan dibunuh.
■ Osman Ghazi memulai kekaisaran Ottoman yang memberi pos politik muslim dan menjadikannya agama negara.

ISLAM NIGERIA / GHANA MENUJU JALAN TURKI
■ Hampir semua kesalahan gereja di Turki dibuat, gereja Nigeria / Ghana telah berhasil.
■ Kami membangun Katedral dengan mengorbankan pria pemuridan.
■ Perpecahan di antara gereja-gereja.
■ Etnisitas di gereja.
■ Persaingan denominasi, dll.
■ Pembagian yang tajam di sepanjang garis doktrinal.

LEBIH BANYAK FAKTA
■ Landasan spiritual Turki lebih kuat daripada Nigeria / Ghana dan Kekristenan ada selama lebih dari 1000 tahun di Turki tidak seperti kita yang hanya 172 tahun tetapi Islam Radikalisme mencabutnya. Jika itu terjadi di Turki, itu juga bisa terjadi di Nigeria / Ghana jika kita tidak berhati-hati.
■ Ancaman Boko Haram telah menghancurkan banyak gereja di Nigeria Utara, dan mungkin butuh 200 tahun lagi untuk menginjili Borno State saja.
■ Ada agenda rahasia untuk mengislamkan Nigeria dan negara-negara Afrika lainnya sebagaimana tercantum dalam deklarasi Abuja tahun 1989.

JANGAN KATAKAN TIDAK BISA TERJADI DI SINI, JIKA KITA TIDAK SALAH KARENA SEBAGAI GEREJA

LARUTAN
■ HATI-HATI Syafaat.
■ Penginjilan yang agresif - teroris menjangkau kaum muda di Utara terlebih dahulu dan memberi mereka AK-47 dan bom. Jika kami telah menghubungi mereka tepat waktu, mereka akan membawa BIBLES hari ini.
■ Dukungan misi - Tuhan memegang tanggung jawab gereja untuk Boko Haram, namun kami menyalahkan pemerintah. Jika kami telah mendukung misi dan
misionaris, kita akan memiliki para pemberontak itu kepada Kristus sejak lama.
■ Kesatuan gereja adalah kunci dalam memenangkan pertempuran ini. Yang terakhir tetapi tidak sedikit kristen harus aktif terlibat dalam politik. Cukup dari umat Islam ini, memegang jabatan politik dengan agenda Islam.

KEBANGKITAN GEREJA & BIARKAN LAKUKAN YANG PERLU!
Tolong, kirim ke Uskup, Pengawas Umum, Pendeta, grup WhatsApp Kristen, dan semua orang Kristen di daftar kontak Anda.
Semoga Tuhan memberkati Anda saat Anda menyebarkan berita.
Anda adalah Gereja!
Mari kita bekerja dalam cinta, waktunya singkat.

BEKERJA, BEKERJA, DAN BEKERJA



BEKERJA, BEKERJA, DAN BEKERJA

Bacaan firman Tuhan hari ini
: 2 Tesalonika 3:1-15

Manusia adalah homo faber (makhluk yang bekerja). Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja dan berusaha.

Manusia purba bekerja dengan berburu, lalu belajar bercocok tanam, dan kemudian menghasilkan barang melalui proses produksi, mulai dari berskala kecil sampai massal.

Manusia bekerja untuk mengaktualisasikan diri, sekaligus untuk memenuhi kepuasan batin. Karenanya, bekerja juga memiliki makna spiritual.

Paulus, seorang pemberita Injil, juga bekerja sebagai seorang pembuat tenda. Ia menasihati jemaat Tesalonika supaya mereka giat bekerja.

Paulus menjadikan dirinya sendiri sebagai teladan. Paulus tidak mau menjadi beban bagi orang lain dan, karena itu, ia bekerja untuk memenuhi nafkahnya sendiri.

Dengan tegas Paulus mengatakan kalau orang tidak mau bekerja, janganlah orang itu makan!

Makna spiritual dari bekerja dapat kita lihat juga dari pertanyaan: "Siapakah Allah bagi kita?" Allah pun terus bekerja, mulai dari menciptakan dan memelihara ciptaan-Nya sampai selama-lamanya. Akhirnya, bekerja bukanlah sekadar untuk aktualisasi diri dan memperoleh nafkah, melainkan juga menyehatkan dan menyejahterakan batin dan kerohanian kita.

Bila Allah saja bekerja, kita sebagai ciptaan-Nya pun sepatutnya bekerja. Kita bekerja seperti untuk Tuhan, yaitu bekerja dengan baik, giat, rajin, dapat dipercaya, antusias, berintegritas, tidak gampang menyerah, dan terus bersemangat, serta menghasilkan prestasi kerja yang patut dibanggakan.

PANJANG UMUR ?



PANJANG UMUR ?

Bacaan firman Tuhan hari ini : Mazmur 90

Ada guyonan, "Mana yang lebih tepat, mengucapkan selamat panjang umur atau selamat berkurang jatah usianya?" Anggaplah jatah umur kita 70 tahun, dan tahun ini kita berulang tahun ke-50, berarti umur kita tinggal 20 tahun.

Bukannya panjang umur, ternyata jatah umur kita sudah berkurang! Kesadaran ini dapat mendorong kita berpikir apakah sudah menjalani hidup secara berarti, berdampak, dan berguna.

Dalam Mazmur 90, Musa mengakui Tuhan sebagai tempat perlindungan dan perteduhan yang pasti.

Ia menyadari keterbatasan hidup manusia yang sebentar ada, tetapi sejurus kemudian lenyap dan dunia tidak lagi mengingatnya.

Tujuh puluh tahun, atau bila kuat delapan puluh tahun-menggambarkan adanya batas usia manusia.

Karena itu, kita mengharapkan belas kasihan, pemeliharaan, dan kemurahan Tuhan.

Pemazmur memohon agar dirinya ditolong untuk dapat menghitung hari-hari hidupnya dan menjadi bijaksana, yaitu dapat menikmati kasih setia Tuhan dalam rasa syukur.

Kesadaran akan keterbatasan masa hidup kiranya membuat manusia menghargai dan bersyukur atas setiap tarikan napas yang masih Tuhan karuniakan.

Ungkapan syukur yang juga diwujudkan dengan usaha membuat hidup yang masih dijalani menjadi berarti, bermakna, dan berdampak bagi orang lain.

Hidup yang dijalani menjadi berarti saat hidup itu tidak terfokus pada diri sendiri, tetapi mengarah kepada sesama.

Jadi, yang penting bukanlah panjang pendeknya umur, tetapi bagaimana dengan hidup ini kita menjadi berkat bagi sesama.

TAJAMNYA MELEBIHI PEDANG



TAJAMNYA MELEBIHI PEDANG

Bacaan firman Tuhan hari ini : Ibrani 4:1-13

Di masa kuliah, ada seorang kakak rohani yang tidak saya suka. Kata-katanya tajam. Waktu itu saya memiliki tabiat malas dan boros, dan ia tanpa basa-basi menasihati saya dengan menggunakan firman Tuhan.

Saya waktu itu sakit hati karena sangat terusik. Namun, olehnya saya banyak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Kata-kata firman Tuhan yang ia sampaikan terus menancap sampai sekarang di hati saya.

Ada beberapa orang yang tidak suka mendengarkan firman Tuhan, terutama ayat-ayat yang menegur tentang dosa dan memerintahkan orang harus berubah, karena sangat menyakitkan.

Sering orang yang menyampaikan kebenaran firman Tuhan itu pun jadi korban. Firman Tuhan itu kuat dan tajamnya melebihi pedang bermata dua karena firman itu hidup.

Jadi kalau seseorang, siapa pun orang itu, menyampaikan kebenaran firman Tuhan yang sangat menyakitkan dan menyinggung hati karena menegur dosa, jangan keraskan hati (ay. 7).

Kita justru harus bersyukur mendapatkan firman itu karena itu tanda Tuhan mengasihi dan mau kita berubah menjadi lebih baik.

Firman Tuhan itu berguna untuk menumbuhkan iman kita yang mendengar dan melakukannya.

Tuhan sangat ingin kita masuk ke dalam perhentian yang Tuhan sediakan. Jadi, terima setiap firman Tuhan, lakukan setiap perintah- Nya, dan sambut setiap ayat yang disampaikan dengan hati yang lemah lembut dan mau dibentuk.

Bersyukurlah kalau firman Tuhan yang disampaikan seseorang sangat menancap dan menyakiti hati, lalu bertobatlah.

KEINGINAN TAK SAMPAI



KEINGINAN TAK SAMPAI

Bacaan firman Tuhan hari ini :
1 Raja-raja 21:1-4

Seorang anak biasanya mengingini sesuatu yang dimiliki teman-temannya. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak dipenuhi orangtuanya? Setiap anak mempunyai tanggapan dan sikap yang berbeda-beda.

Ada yang biasa saja, kecewa, jengkel, bersungut-sungut, menangis, bahkan merajuk.

Ahab bukanlah orang yang tidak punya apa-apa. Ia raja Samaria. Sebagai seorang raja, ia memiliki kuasa dan kekayaan yang sangat banyak.

Suatu hari entah mengapa muncullah keinginan dalam hatinya untuk memiliki kebun anggur Nabot yang ada di samping istananya.

Keinginan yang kuat itu membuatnya merasa harus memiliki kebun Nabot dan memberikan beberapa penawaran: kebun anggur pengganti yang lebih baik atau sejumlah uang sebagai pembayaran kebun tersebut.

Namun, Nabot tidak ingin menyerahkan kebunnya, yang merupakan milik pusaka nenek moyangnya, kepada Ahab sebagai wujud ketaatannya kepada perintah Tuhan (Bil. 36:7).

Karena penolakan Nabot itulah Ahab kesal hati dan gusar, bahkan berlaku seperti anak kecil yang merajuk dan tidak mau makan.

Tidak ada yang salah dengan mempunyai keinginan, tetapi banyak keinginan yang muncul karena nafsu dan kecemburuan terhadap orang lain.

Tidak semua keinginan akan terpenuhi karena belum tentu Tuhan berkenan atau orang lain mau memenuhi keinginan tersebut.

Marilah menguasai hati kita sehingga tidak terjebak oleh keinginan-keinginan yang hanya memuaskan diri sendiri.

Juga, bersikaplah dewasa apabila keinginan itu tidak atau belum dapat terwujud.

PEMULIHAN HUBUNGAN


PEMULIHAN HUBUNGAN

Bacaan firman Tuhan hari ini : Filemon 1:8-22

Saat berkunjung ke ruang kerja seorang relasi, saya kaget mendapati foto di dinding ruang kerjanya. Di foto itu dia berangkulan dengan seseorang yang saya tahu dahulu sangat dibencinya karena sudah menipunya dalam bisnis. 

Melihat ekspresi saya, ia lalu menjelaskan dirinya sudah mengampuni orang itu dan hubungan keduanya sudah dipulihkan.

Pemulihan hubungan hanya bisa dikerjakan oleh kasih. Hubungan serusak apa pun, bisa diperbaiki oleh kasih. 

Mengampuni adalah salah satu bentuk nyata tindakannya. Saat menjadi tawanan di Roma, Paulus bertemu dengan Onesimus. 

Ia adalah budak yang melarikan diri dari tuannya, Filemon, sahabat yang dipimpin Paulus kepada Kristus (ay. 9). Paulus memenangkan Onesimus kepada Kristus dan menyuruhnya untuk kembali kepada Filemon di Kolose (Kol. 4:9). 

Menurut hukum Romawi, Onesimus bisa dihukum mati karena kejahatannya. Namun, Onesimus telah menjadi saudara seiman dalam Kristus. Paulus ingin Filemon dan 

Onesimus mengalami pemulihan hubungan. Hubungan mereka di dalam Kristus bukan lagi antara seorang majikan dan hambanya, melainkan sebagai saudara yang kekasih (ay. 16).

Kalau saat ini hubungan kita rusak dengan seseorang, sesakit dan sejahat apa pun orang itu pernah melukai, hubungan itu tetap bisa dipulihkan saat kita mau mengasihi dan mengampuni. 

Jangan menunggu besok atau orang itu datang menghampiri, tetapi lakukan pemulihan sesegera mungkin. Kalau perlu sekarang. Ketika kita mau taat kepada kehendak Tuhan, kita pasti bisa dan bertindak. 

MENJAGA TALI SILATURAHMI

MENJAGA TALI SILATURAHMI

Bacaan firman Tuhan hari ini : Roma 12:1-10

Biasanya pada hari raya orang saling mengucapkan salam sambil berjabatan tangan atau berpelukan.

Selain mengungkapkan rasa hormat, hal ini juga menunjukkan penghargaan dan kasih. Sikap semacam ini sepatutnya juga dinyatakan dalam pergaulan hidup sehari-hari.

Jemaat di kota Roma hidup di tengah masyarakat yang beragam. Oleh karena itu, jemaat mestinya tidak hanya mementingkan kehidupan persekutuan dengan saudara seiman, tetapi juga kehidupan bersama dengan masyarakat lain yang ada di sekitar mereka.

Mereka harus tetap melakukannya meskipun mereka sering mengalami tekanan, bahkan aniaya. Kepada mereka, Paulus mengingatkan akan panggilan jemaat untuk hidup di dalam kasih satu dengan yang lain, dan juga dengan sesama manusia.

Kasih itu tidak berpura-pura, tetapi harus tulus dan sungguh-sungguh. Jemaat harus dapat menunjukkan kasih mereka kepada semua orang dan juga dapat menunjukkan respek dan penghargaan kepada orang lain dengan memberikan penghormatan yang sepantasnya.

Hidup orang Kristen pada saat ini pun demikian. Kita bukan hanya hidup dengan saudara seiman, tetapi juga dengan mereka yang tidak seiman.

Hidup penuh kasih dalam persekutuan orang percaya seharusnya memampukan kita untuk mengasihi semua orang, bahkan yang berbeda iman dengan kita.

Kasih yang tulus, sungguh-sungguh, dan bukan cuma kata-kata manis, tetapi terwujud sebagai kata kerja yang nyata dan berdampak. Dan inilah kesaksian kita sebagai gereja.

SABAR DAN PEMAAF



SABAR DAN PEMAAF

Bacaan firman Tuhan hari ini : Lukas 15:11-24

Sangat memprihatinkan ketika kita menyaksikan anak-anak kita terjerumus kepada hal-hal yang buruk. Sebagai orangtua mungkin tidak kurang-kurangnya nasihat dan perhatian kita berikan.

Namun pada akhirnya tetap saja-saat mereka berpikir dirinya telah cukup dewasa-memilih jalan yang dipikirnya baik. Sampai kita tahu bahwa anak-anak kita telah terjerumus pada hal yang begitu memalukan. Apa reaksi kita?

Kita mencoba membayangkan apa yang dirasakan ayah dalam Alkitab ini ketika menyaksikan anak bungsunya itu menjual harta warisannya dan pergi memboroskannya di negeri yang jauh.

Sedih, marah, jengkel, tentu reaksi yang normal. Tetapi Ayah ini sabar. Ia cukup sabar untuk tidak mengejar anaknya ketika anak itu pergi. Ia sabar untuk menunggu sampai anaknya sadar.

Ia cukup sabar untuk tidak menuntut permintaan maaf dan menunggu sampai anaknya menunjukkan pertobatannya. Ayah ini juga pemaaf.

Ia menghabiskan banyak uang, waktu, kasih, dan reputasi bagi anaknya, dan sekarang semua investasi itu lenyap.

Namun ayah ini cukup pemaaf untuk mempercayakan cincin pusaka keluarga kepadanya waktu anaknya itu pulang dalam keadaan sangat kotor! Ya, ia tidak mungkin mempercayai anaknya sebesar itu tanpa memaafkannya!

Sebagaimana kesetiaan ayah ini pada anaknya yang pemberontak, kesetiaan Allah pada kita adalah teladan yang layak kita ikuti dalam hubungan kita dengan anak-anak kita.

Anak-anak bisa saja melakukan kesalahan dan sangat menyakiti kita. Di tengah keprihatinan kita, kiranya kita memiliki hati yang cukup sabar dan luas untuk memaafkan apa pun kesalahannya.

DIMULAI DARI KELUARGA



DIMULAI DARI KELUARGA

Bacaan firman Tuhan hari ini : Hakim-hakim 6:25-32

Tuhan memberi perintah kepada Gideon untuk merubuhkan mezbah Baal milik Yoas, ayahnya.

Dia harus mengambil sapi jantan ayahnya untuk dipersembahkan, memotong tiang penghormatan Dewa Asyera yang dibangun ayahnya, dan membangun mezbah bagi Tuhan.

Gideon melakukannya pada malam hari karena takut. Takut pada keluarga, juga pada penduduk kota. Benar, esoknya ketika orang melihat mezbah itu rubuh, mereka datang kepada Yoas, dan ada yang memberitahukan bahwa Gideonlah pelakunya.

Alih-alih marah, Yoas berkata, "Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang."

Rasa takut mungkin menunjukkan lemahnya iman Gideon. Meskipun demikian, ia memilih melakukan kehendak Allah sekalipun harus berhadapan dengan ayahnya.

Saat ini, banyak orang beriman, tetapi takut melakukan pekerjaan Tuhan. Takut dianggap melanggar tradisi yang sudah biasa dilakukan banyak orang.

Padahal, tradisi itu menyimpang dari kehendak Tuhan. Di tengah lingkungan kerja yang korup, misalnya, orang memilih ikut korupsi daripada dipecat.

Padahal, pembebasan Tuhan dimulai dengan membebaskan diri dari perbudakan, termasuk pengaruh berhala modern-karier, teknologi, uang, fesyen, kekuasaan, dan sebagainya.

Sudahkah kita mengandalkan pertolongan kuasa Tuhan untuk memulai perubahan di tengah keluarga? Bukan dengan melawan orang lain, melainkan dengan menentang ketidakbenaran dan mendorong orang untuk bertobat.

DARI YANG KECIL



DARI YANG KECIL

Bacaan firman Tuhan hari ini : Lukas 16:10-18

Seorang pendeta mengadakan doa pagi setiap hari Sabtu di gereja. Seorang bapak menantangnya untuk mengadakan doa pagi setiap hari, bukan hanya pada hari Sabtu.

Ia berjanji pasti hadir jika doa pagi diadakan setiap hari. Namun, bagaimana mungkin ia bisa hadir dalam doa pagi setiap hari sedangkan dalam doa pagi yang diadakan setiap Sabtu saja ia tidak pernah hadir ?

Kesetiaan dalam perkara kecil menentukan kesetiaan dalam perkara besar. Yusuf setia mengerjakan pekerjaannya sebagai budak sampai Potifar memberinya kuasa atas seluruh rumahnya (Kej. 39:1-6).

Di penjara pun Yusuf setia melakukan perkara kecil sehingga kepala penjara mempercayakan semua tahanan kepadanya (Kej. 39:20-23).

Akhirnya, Yusuf dilantik sebagai penguasa atas seluruh tanah Mesir (Kej. 41:41). Daud, si bungsu yang tidak diperhitungkan oleh Isai, ayahnya, juga setia.

Saat nabi Samuel mengundang ke upacara pengurbanan (1Sam. 16:5), ayahnya menyuruh Daud menggembalakan kambing domba yang hanya dua tiga
ekor (1Sam. 16:11, 17:28).

Akhirnya, Samuel mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya (1Sam. 16:12-13).

Kebanyakan orang ingin langsung mendapat kepercayaan melakukan tugas besar dan terhormat. Saat ini mungkin kita merasa hanya mendapat tugas kecil, sepele, dan kurang berarti.

Walaupun banyak orang tidak mau melakukannya, tetaplah setia mengerjakannya secara bertanggung jawab. Tuhan memperhitungkan kesetiaan kita.

Bila kita setia dalam perkara kecil, Dia akan mempercayakan perkara yang lebih besar lagi.

MENGHORMATI YANG SUCI



MENGHORMATI YANG SUCI

Bacaan firman Tuhan hari ini :
Kisah Para Rasul 17:10-15

Seorang pria mengajak temannya bercanda, berkata, "Alkitab itu buku pengantar tidur paling bagus. Baca Imamat dan Bilangan, pasti segera mengantuk." Si teman merengut, berkata setengah membentak, "Ngawur kamu! Buku suci kok dibuat pengantar tidur!" Si pria terdiam, teringat sesuatu, tersenyum. "Iya, Alkitab memang buku suci.

Tapi aku mau tanya: Bilangan dan Imamat itu ada di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru, ya?" Si teman menoleh, mendengus. Si pria tahu, temannya tidak bisa menjawab karena tidak pernah membaca Alkitab.

Tidak sedikit orang yang berlaku ganjil dalam menghormati hal-hal yang suci, termasuk Alkitab. Hal yang suci bagi mereka tidak penting untuk dipelajari, tapi disembah-sembah.

Padahal, sesuatu yang dianggap suci umumnya memiliki sejarah mengapa ia menjadi suci dan mesti diperlakukan dengan rasa hormat.

Kisah yang kita baca pada hari ini menunjukkan rasa haus dan lapar orang-orang di Berea yang "menerima firman itu dengan segala kerelaan hati... (dan) setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci" (ay. 11).

Agama menjadi kaku dan tidak menggembirakan bila dijalani tanpa pemahaman. Padahal, iman tumbuh dari pencarian akan kebenaran (lih. ay. 12).

Iman tanpa pemahaman adalah gerbang bagi fanatisme yang buta. Agama dihormati, Tuhan disembah, kitab suci dimuliakan; tapi kehidupan sehari-hari malah jauh dari damai sejahtera, pengertian, dan tuntunan ilahi. Jadi, agar tak mudah dicekoki pemahaman yang keliru atau menyesatkan, mari kita mempelajari Firman Tuhan.

TETAP BERSATU



TETAP BERSATU

Bacaan firman Tuhan hari ini 
: 1 Korintus 1:10-17

Pecah atau retak dalam bahasa Yunani disebut skhisma. Kata ini dipakai Paulus untuk menyebut perpecahan yang terjadi di jemaat Korintus. 

Mereka berbantah-bantahan tentang pelayan mereka. Mereka menyombongkan diri satu sama lain. Beberapa orang mengunggulkan Paulus, mungkin sebagai orang yang luhur dan rohaniah. 

Yang lain mengagungkan Apolos, mungkin sebagai pembicara yang fasih. Beberapa lagi mengagungkan Kefas, mungkin karena wibawa usianya yang lebih tua dan rasul bagi orang yang bersunat. 

Sebagian lagi tak memihak kelompok mana pun, tetapi menyebut diri sebagai golongan Kristus.

Paulus yang mendengar hal itu memohon dengan sangat, "Aku menasihatkan kamu, Saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus...." Melalui nasihat itu, Paulus seolah ingin menyampaikan bahwa jika kamu menghormati Nama yang terkasih dan layak itu, yang oleh-Nya kamu dipanggil, kamu harus erat bersatu dan sehati sepikir. 

Ia menegaskan bahwa Kristus jauh lebih utama dari pada orang-orang utusan-Nya, termasuk dirinya.

Hal ini mungkin saja terjadi atau sedang terjadi di antara kita sesama orang Kristen. Jika hal itu terjadi, berarti kesombongan telah menguasai kita. 

Amsal 13:10 berkata, "Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran." Perpecahan adalah cela bagi keimanan kita, sekaligus tanda sikap tidak hormat kepada Nama yang terkasih dan layak itu. 

Sebab, adakah Kristus terbagi-bagi? Tidak. Hanya ada satu Kristus. Karena itulah, orang Kristen harus tetap bersatu. 

SIMON MAGUS



SIMON MAGUS

Bacaan firman Tuhan hari ini : Kisah Para Rasul 8:9-25

Yustinus Martir, sejarawan abad II, menulis tentang Simon Magus, penyihir dari Samaria yang disapa sebagai "Dewa Tertinggi". Pada awal abad II bapa gereja Irenius menyebut Simon Magus sebagai bidan aliran sesat Gnostisisme.

Menurut Hipolitus, pemimpin gereja abad III, dalam salah satu risalah Gnostisisme, Simon Magus mengizinkan orang menguburnya hidup-hidup sebab ia berjanji akan bangkit pada hari ketiga seperti Kristus.

Ketika Filipus memberitakan injil di Samaria, tukang sihir bernama Simon menyatakan diri percaya dan minta dibaptiskan (ay. 13).

Namun, belakangan ketika berjumpa dengan Petrus dan Yohanes, kedapatan bahwa imannya dangkal saja. Hatinya tetap dipenuhi kehausan untuk dipuja dan dianggap orang penting (ay. 19).

Ia tidak memahami arti karunia Allah (ay. 20). Kedangkalan iman berbahaya. Mudah tergelincir ke dalam ketersesatan. Banyak penafsir Alkitab yakin, Simon penyihir ini kelak dikenal sebagai Simon Magus.

Sekarang ini segalanya mudah ditiru dan dipalsukan. Jika tidak waspada, kita mudah tertipu. Banyak produk, dokumen, uang, tawaran, iklan, pesan media sosial, dan sebagainya yang ternyata palsu.

Termasuk kekristenan. Kita akan mudah terkecoh jika hanya beriman secara dangkal. Sebaliknya, tidak semudah itu untuk menipu orang yang tahu betul alias akrab dengan yang asli.

Pengikut Kristus, yang akrab dengan Alkitab dan imannya berakar dalam fondasi ajaran Kristen yang sehat, pasti lebih peka mengenali tanda-tanda kepalsuan. Bagaimana dengan kita?

INSPIRASI


INSPIRASI


Bacaan firman Tuhan hari ini : Yakobus 1:19-27


Belakangan ini saya kerap mendengar kata "inspirasi" di kalangan orang Kristen. Kalimat seperti "Khotbahnya menginspirasi sekali" atau "Saya terinspirasi oleh pesan yang disampaikan" berkali-kali saya dengar.


Saya tidak mempermasalahkan penggunaan kata itu, tetapi alangkah sayangnya kalau firman yang kita dengar atau kita baca hanya berhenti di tahap inspirasi.


Menurut KBBI, kata inspirasi berarti ilham atau ide atau gagasan. Firman Tuhan tidak dimaksudkan hanya untuk menimbulkan ilham atau pengetahuan baru, tetapi untuk dilakukan.


Apa gunanya kita merasa "terinspirasi" oleh firman itu, tetapi tidak melakukan sesuatu untuk menindaklanjutinya? Ini sama seperti yang dikatakan Yakobus, "Sebab jika seseorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seseorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.


Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya."


Tidak salah apabila kita merasa terinspirasi oleh firman Tuhan. Namun, jangan berhenti sampai di sana. Kita juga harus berpikir bagaimana firman yang telah menginspirasi tersebut dapat diwujudnyatakan dalam hidup sehari-hari.


Jika kita berhenti hanya di tahap inspirasi, tidak ada gunanya. Kita hanya akan bertambah pengetahuan, tetapi tidak mengalami perubahan hidup.


Firman Allah akan terasa manfaatnya ketika kita melakukannya, bukan hanya ketika kita terinspirasi olehnya.

BERHENTI DAN LAKUKAN SEBALIKNYA!

BERHENTI DAN LAKUKAN SEBALIKNYA!

Bacaan firman Tuhan hari ini : Efesus 4:17-32

Banyak orang masih bergumul dengan dosa-dosa lamanya. Segala upaya yang dilakukan belum bisa membuat mereka terlepas dari dosa itu.

Bagi setiap orang yang sedang bergumul, firman Tuhan memberikan solusi: Berhentilah, lalu lakukan yang sebaliknya!

Kepada orang yang suka berdusta, firman Tuhan menasihatkan agar menyingkirkan lidah dusta, lalu melatih diri untuk selalu berkata benar (ay. 25). Apabila orang tersebut pemarah, firman Tuhan menganjurkan supaya berhenti marah ketika matahari terbenam.

Itu artinya, ia diajarkan untuk selalu memberikan pengampunan (ay. 26). Bagi setiap orang yang masih suka mencuri, firman Tuhan menegaskan untuk berhenti dari kebiasaannya.

Ia harus bekerja untuk mencukupi kebutuhannya dan bahkan menjadi berkat bagi sesama (ay. 28). Dan bagi orang yang kerap mengeluarkan perkataan kotor, firman Tuhan mengajarkan untuk tidak lagi berkata-kata kotor, tetapi menggantinya dengan perkataan yang baik dan membangun (ay. 29).

Setiap karakter buruk dan dosa dapat ditinggalkan ketika seseorang berjumpa dengan Kristus. Zakheus yang semula berprofesi sebagai kepala pemungut cukai dan suka memeras berubah menjadi dermawan dan jujur setelah berjumpa dengan Yesus (Luk. 19:1-10).

Di dalam Kristus, kita bukan lagi manusia lama yang dikuasai hawa nafsu, melainkan manusia baru yang hidup dengan pembaharuan roh dan pikiran (ay. 21-24).

Dan sebagai manusia baru, kita perlu senantiasa berjuang melawan keinginan dosa.

K E P O



KEPO

Bacaan firman Tuhan hari ini : Yohanes 21:20-23

Mungkin kita pernah mendengar, "Ah, kamu kepo banget." KEPO adalah akronim dari Knowing Every Particular Object. Kata ini sering digunakan untuk menyebut orang yang serba ingin tahu dan ikut campur urusan orang lain, bahkan ingin tahu urusan orang lain yang tidak perlu diketahui.

Orang semacam ini tentu saja ada pada sepanjang zaman. Petrus yang telah dipulihkan dan diberi tugas untuk menggembalakan domba-domba Tuhan, dan bahkan dibukakan sedikit tentang masa tua dan kematiannya, ternyata juga ingin tahu tentang nasib rekannya.

Ia penasaran apa yang akan terjadi pada Yohanes pada masa depan (ay. 21). Tuhan Yesus mengingatkan Petrus bahwa hal itu bukanlah urusannya; urusannya adalah mengikuti Tuhan (ay. 22) dengan menggembalakan domba-domba- Nya.

Tuhan Yesus ingin mengembalikan Petrus pada fokusnya, yaitu mengerjakan bagiannya dengan sebaik-baiknya dan bukan malah sibuk ingin tahu urusan orang lain dan membandingkan dirinya dengan orang lain.

Kita seringkali gagal berfokus pada panggilan Tuhan bagi kita masing-masing karena sibuk ikut mengurusi urusan orang lain yang tidak perlu kita ketahui.

Waktu kita kadang-kadang banyak tersita dengan melihat urusan dan status orang lain di media sosial. Akhirnya, kita pun membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.

Kiranya kita berfokus kembali kepada panggilan Tuhan serta melakukannya dengan baik dan setia dalam hidup kita. Itulah bagian kita.

HIDUP DALAM PERJANJIAN ILAHI



HIDUP DALAM PERJANJIAN ILAHI

Bacaan firman Tuhan hari ini Mazmur 25 : 8 - 15

Salah satu kesamaan antara Abraham, Ishak, dan Yusuf adalah tiga tokoh terkenal dalam Perjanjian Lama itu mengalami berkat dalam ikatan perjanjian dengan Allah.

Ketiganya menerima pesan Allah secara langsung mengenai masa depan mereka dan hidup dalam ikatan perjanjian tersebut. Alhasil, kualitas hidup mereka pun menjadi luar biasa dan menginspirasi generasi penerusnya, bahkan hingga hari ini.

Daud, pemazmur sekaligus raja terbesar Israel, juga hidup dalam perjanjian Allah. Sebagai anak yang sempat diabaikan oleh keluarganya, Allah memilih dan mengurapinya menjadi raja melalui nabi Samuel (1Sam. 16:12-13).

Sejak itu berkuasalah Roh Allah atas hidupnya sampai akhir hayatnya sebagai raja atas seluruh Israel. Daud mengerti benar bahwa hidupnya ada dalam ikatan perjanjian dengan Allahnya.

Daud pun mendorong umat Allah untuk hidup takut akan Allah, supaya mereka menerima janji Allah, dan mengalami indahnya hidup dalam ikatan perjanjian dengan Allah.

Sampai hari ini Allah masih menggemakan janji-janji-Nya bagi umat-Nya, terutama melalui firman Allah yang dapat kita baca di dalam Alkitab.

Kualitas kehidupan orang-orang yang ada dalam ikatan perjanjian dengan Allah pasti menjadi lebih baik. Bagi kita yang rindu mengalaminya, mari pererat persekutuan kita dengan Allah dan firman-Nya. Kedekatan dengan Allah akan membuat kita segera mengerti ketika janji-Nya sedang disampaikan kepada kita. Alangkah indahnya hidup dalam ikatan perjanjian dengan Allah!

MENANGIS DI HADAPAN TUHAN



MENANGIS DI HADAPAN TUHAN

Bacaan firman Tuhan hari ini : Mazmur 56

Saya tidak setuju dengan pandangan yang melarang orang Kristen menangis, bahkan saat berdukacita kehilangan orang yang dikasihi. Atau, pandangan yang menganggap menangis sebagai bentuk kelemahan dan ketidakberdayaan.

Ada masa ketika kita perlu menangis. Entah karena berduka, karena kesulitan hidup, entah karena alasan lain. Menangis dapat melegakan perasaan. Melampiaskan dan menyalurkan beban yang sedang dirasakan.

Mazmur 56 isi dan strukturnya sama dengan Mazmur 57. Daud menulisnya saat menghadapi orang-orang yang memusuhinya.

Ia merasakan ketakutan karena ada pihak-pihak yang menginginkan kehancuran dan kematiannya. Tetapi, ia juga meneguhkan keyakinannya pada Tuhan, tempat ia bersandar dan berharap.

Tuhan, yang ia percaya akan menolong dan menyelamatkannya. Di dalam ketakutan dan sekaligus keyakinan ini, Daud menyampaikan perkaranya kepada Tuhan, bahkan dalam tangisan minta tolong.

Ia percaya Tuhan tahu apa yang dihadapinya dan memperhatikan air matanya yang jatuh.

Saat kita mengalami penderitaan yang berat, dada terasa sesak dan sulit bernapas, Tuhan adalah tempat pelarian dan perlindungan yang pasti. Kita dapat menangis di hadapan-Nya dan menyampaikan segala perkara yang membebani hidup kita, seraya meminta pertolongan-Nya.

Percayalah, Tuhan tidak akan berdiam diri. Dia adalah Tuhan yang peduli dengan keadaan anak-anak-Nya. Setiap tetes air mata yang jauh diperhitungkan dan diperhatikan- Nya.

Dia mau kita kuat dan menantikan dengan sabar pertolongan.

POST-POWER SYNDROME



POST-POWER SYNDROME

Bacaan: Yohanes 3:22-30

Gejala Post-Power Syndrome (PPS) dapat menimpa siapa saja yang memasuki masa pensiun, tidak lagi aktif di dunia kerja atau pelayanan.

Seseorang yang menghadapi PPS biasanya terjadi ketika orang tersebut tidak mempersiapkan diri ketika segala atribut yang melekat pada dirinya harus dibuang: jabatan, kekuasaan, dan karier. Biasanya PPS banyak menyerang seseorang yang baru pensiun, terkena PHK, menjelang tua atau orang yang turun jabatan.

Salah satu kunci mengatasi PPS adalah memahami posisi pekerjaan atau pelayanan dalam hidup kita. Kita dapat 7ZÀÀÀ7ìmeneladani Yohanes Pembaptis dalam memaknai pelayanannya. Para muridnya 66mmendesak

Yohanes untuk mengambil suatu tindakan karena menurut mereka "pelayanan dan popularitas" Yohanes Pembaptis mulai ģ
 oleh kehadiran dan pelayanan Yesus (ay. 25-26).

 Meskipun didesak, Yohanes meresponsnya d444engan benar. Ia tidak terpancing untuk menganggap Yesus sebagai saingan.

Ia mengerti benar posisinya sebagai "sahabat mempelai laki-laki" dan tujuan pelayanannya (ay. 29-30). Hidupnya bukan ditakar dari pelayanannya, melainkan ÃA8 hubungannya dengan Yesus.

Waktu terus berjalan seperti roda yang terus berputar. Ada kalanya sesuatu yang selama ini kita banggakan direnggut dari kita. Oleh karenanya, kita àharus mempersiapkan diri ketika sesuatu yang kita banggakan itu sudah tidak melekat pada diri kita. Kita memaknai kehidupan bukan
  dari kekuasaan, jabatan, dan karier kita, melainkan berdasarkan hubungan kita dengan Tuhan.

CARA PANDANG TUHAN



CARA PANDANG TUHAN

Bacaan firman Tuhan hari ini : Mazmur 8:1-10

Pernahkah kita merasa sebagai orang yang tidak berguna, menjadi beban bagi orang-orang yang kita kasihi? Kita sudah berusaha sesuai dengan firman Tuhan, tetapi tidak membuahkan hasil yang baik.

Saya pernah mengalaminya. Karena berbagai masalah berat, saya mengira Tuhan tidak peduli dan sengaja menyusahkan hidup saya. Padahal, Tuhan tidak salah dan tetap memelihara hidup saya.

Kadang hidup ini terasa berat karena berbagai kesulitan yang datang, karena orang-orang terdekat mengeluarkan komentar negatif dan menyudutkan, harapan tidak terwujud, dan banyak lagi. Dua hal yang harus kita tahu.

Pertama, penilaian orang lain tidak menentukan keberhasilan dan nilai diri kita.

Kedua, Tuhan menilai diri kita berharga. Buktinya, sejak lahir sampai sekarang tidak terhitung banyaknya keberhasilan kita dalam melakukan berbagai hal.

Setiap hari Tuhan memelihara dan mencukupi segala kebutuhan kita. Jangan sampai karena satu atau beberapa kegagalan, kita merasa diri sendiri sangat jelek.

Kita merasa Tuhan dan orang-orang terdekat tidak mengasihi lagi. Kalau kita mengalami hal ini, kita sedang mengasihani diri sendiri.

Kalau saat ini kita merasa tidak berguna, ingatlah Tuhan punya cara pandang berbeda. Tuhan memandang kita sangat berharga sampai Yesus rela turun ke dunia, menjalani salib demi menebus segala dosa kita, dan membuat kita layak masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Pandanglah diri kita seperti cara Tuhan memandang. Sepatutnya kita bangkit sehingga ada perubahan ke arah yang lebih baik.

BUAH KESABARAN



BUAH KESABARAN

Bacaan firman Tuhan hari ini
: 2 Samuel 16:1-14

Seorang polisi mengalami peristiwa tidak menyenangkan ketika ia menghentikan seorang perempuan bermobil yang melakukan pelanggaran.

Ia memberikan surat tilang, tetapi perempuan itu mengamuk, mulai mencakar dan memukul sambil melontarkan perkataan kasar.

Hebatnya, polisi itu bergeming. Ia hanya berupaya menghindari pukulan itu tanpa membela diri. Kesabarannya itu mengundang banyak simpati.
Akhirnya ia diberi penghargaan oleh Kapolda Metro Jaya.

Daud pun pernah mendapatkan perlakuan serupa ketika ia dan para pengikutnya melarikan diri dari usaha kudeta Absalom.

Di tengah jalan, Simei, yang termasuk salah satu keluarga Saul, datang dan melempari rombongan Daud dengan batu serta mengucapkan kata-kata kutuk.

Abisai, salah seorang pengikut Daud, bereaksi dan meminta izin untuk memenggal kepala Simei. Daud bereaksi sebaliknya.

Alih-alih memberi izin, ia justru menegur Abisai dan membiarkan Simei terus mengutuk. Dan Daud menunjukkan kesabarannya dengan perkataan: "Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini."

Tindak kebenaran yang kita lakukan tidak selalu membuahkan hal yang baik untuk kita. Kadang-kadang kita justru menerima perlakuan yang buruk.

Namun, Tuhan bisa memakai situasi itu untuk menguji hati kita. Setiap perlakuan buruk sesungguhnya menguji kualitas hati kita dan menjadikan kita semakin dewasa secara rohani.

MEMELIHARA TUBUH



MEMELIHARA TUBUH

Bacaan firman Tuhan hari ini :
Yosua 14:6-15

Pada bulan yang sama, saya melayat dua orang kenalan saya. Bedanya, orang pertama meninggal dalam usia lanjut. 

Adapun orang kedua meninggal dalam usia muda karena komplikasi penyakit. Penyebabnya, ia perokok berat, pecandu minuman keras, dan bergonta-ganti pasangan. 

Keluarganya, teman-temannya, termasuk saya, sering menasihatinya, bahkan menegur gaya hidupnya itu. Namun, ia mengeraskan hati sehingga tetap melakukan berbagai kebiasaan buruk yang merusak tubuhnya.

Usia kita di tangan Tuhan dan kematian terjadi atas kuasa Tuhan. Namun, menjaga dan merawat tubuh sepenuhnya keputusan kita. 

Perhatikan hidup Kaleb. Ia orang yang setia mengikut Tuhan dengan sepenuh hati (ay. 9). Bukan hanya dalam hal rohani saja Kaleb menjaga diri, tubuh jasmaninya pun ia jaga dengan sebaik-baiknya. 

Ia sadar tubuhnya adalah pemberian Tuhan yang harus dijaga baik-baik dan ia tahu janji Tuhan kepadanya harus didapatkan dengan usaha. 

Untuk mendapatkan Hebron, ia harus berperang dan hal itu butuh kekuatan fisik. Tidak heran, meski usianya sudah 85 tahun, tenaganya masih sama seperti waktu usia 40 tahun (ay. 7-11).

Bukan salah kita kalau dilahirkan dalam kondisi sakit atau berkebutuhan khusus. 

Menjadi salah kita, kalau dilahirkan dalam kondisi sehat dan tumbuh sehat, lalu menjadi sakit-sakitan karena tidak menjaga dan merawat tubuh. 

Mari kita hargai kehidupan dan usia yang Tuhan berikan kepada kita sampai sekarang, dengan memelihara dan merawat tubuh supaya sehat dan kuat. 

TENZING NORGAY



TENZING NORGAY

Bacaan firman Tuhan hari ini : Filipi 2:1-11

Dunia mencatat Sir Edmund Hillary sebagai orang pertama yang mencapai puncak Everest. Ia dikaruniai gelar kebangsawanan oleh ratu Inggris, Elizabeth II.

Di balik kesuksesannya, ada Tenzing Norgay, penduduk asli Nepal yang bekerja sebagai pemandu. Tenzing sebagai pemandu tentunya berjalan di depan.

Seharusnya ia yang tercatat sebagai orang pertama yang menaklukkan puncak Everest.

Pada akhir pendakian, tinggal satu langkah mencapai puncak, Tenzing dengan rendah hati mempersilakan Edmund Hillary untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia ini. Ia tahu, itulah impian Edmund Hillary.

Salah satu ciri orang yang rendah hati adalah tidak mencari kepentingan atau pujian untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, dengan rendah hati ia menganggap orang lain lebih utama (ay. 3).

Tuhan Yesus adalah teladan sempurna mengenai kerendahan hati (ay. 6-8). Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia (ay. 9).

Kita terbiasa fokus kepada diri sendiri, siapa yang mendapat nama, penghargaan, pujian dan sebagainya. Pernahkah kita berpikir untuk membuat orang lain berhasil? Pepatah mengatakan, "Bila hendak menjadi pahlawan, harus ada yang bertepuk tangan di pinggir jalan."

Bila diperlukan, kiranya kita bersedia menjadi "orang kedua" sekalipun memiliki peran yang sangat menentukan. Jangan lupa, kita pun harus menghargai, menghormati, dan mengangkat orang kedua yang telah mendukung keberhasilan dalam hidup kita.

ROHANI YANG DEWASA



ROHANI YANG DEWASA

Bacaan firman Tuhan hari ini : Kejadian 13:1-18

Saat masih SD dan diajak membeli T-shirt di swalayan, saya tertarik pada kaos bergambar RoboCop. Saya merengek minta dibelikan, tapi ibu menolak karena, menurutnya, kainnya tipis sekali sehingga pasti mudah robek.

Saya tetap merengek. Akhirnya ibu membelikan. Benar saja, baru dipakai beberapa kali, kaos itu sudah robek, tak bisa dipakai lagi.

Hal serupa berlaku dalam kehidupan rohani. Saat kerohanian kita masih anak-anak, kita menilai segala sesuatu hanya dari apa yang kita lihat.

Saat kerohanian kita bertambah dewasa, kita menilai dan menimbang segala sesuatu dengan hikmat Tuhan dan mengukur dari kualitasnya.

Lot, yang kualitas rohaninya masih kanak-kanak, melihat bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti Taman Tuhan. Jelas ini sangat menguntungkan dirinya sebagai pengusaha ternak.

Lot tidak memperhitungkan di dekat tempat itu ada kota Sodom, yang orang-orangnya sangat jahat dan berdosa kepada Tuhan. Abram yang dewasa secara rohani menetap di Kanaan.

Abram akhirnya bukan hanya mendapatkan tempat yang bisa memenuhi kebutuhan ternaknya, tapi seluruh negeri yang dilihatnya kelak menjadi miliknya dan keturunannya (ay. 15).

Kalau kita masih menilai segala sesuatu hanya berdasarkan apa yang kelihatan, hanya dari sisi kenyamanan, kita belum dewasa secara rohani.

Marilah kita menundukkan diri kepada Tuhan, mau dibimbing oleh Roh Kudus, sehingga kerohanian kita dewasa dan bisa menilai segala sesuatu bukan hanya dari luar, melainkan juga dari kualitasnya.

CARA HIDUP YANG BETUL



CARA HIDUP YANG BETUL

Bacaan firman Tuhan hari ini : Amsal 22:1-16

Sejak anak saya lancar berbicara, saya meluangkan waktu khusus untuk bercakap-cakap dengannya. Orang kerap menyebutnya men's talk-percakapan para pria.

Kami ngobrol tentang apa pun. Terkadang sulit mesti menyesuaikan pola pikir dan penyampaian-mengutarakan nilai dan prinsip kebenaran-kepada anak balita.

Namun, manfaatnya saya rasakan sekarang dan tampak dalam tutur, sikap, dan karakternya.

Penulis Amsal berpesan dengan sangat gamblang, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."

Pertanyaannya, didikan seperti apa yang diberikan sehingga jalannya tidak bengkok; agar buah didikan itu matang dan jadi berkat buat sesama hingga masa tua.

Saya mendapati Alkitab versi Today's Malay Version (TMV) menerjemahkan dengan begitu indah dan menjadi penegas bagi siapa pun yang berperan mendidik anak-anak: "Ajarilah anak cara hidup yang betul, maka sampai tua pun dia akan hidup demikian."

Adalah keharusan kita untuk menanamkan dan menegakkan cara hidup yang betul, kualitas karakter sejati, serta prinsip yang benar sesuai dengan standar firman Tuhan.

Kepada kita dipercayakan anak, murid Sekolah Minggu, generasi muda. Sedia dan setialah mencurahkan waktu bagi mereka, menyampaikan nilai dan cara hidup yang benar di dalam Kristus dan meneladankan kualitas karakter dalam keseharian.

Di dalam anugerah-Nya, kiranya mereka tidak menyimpang dari jalan kebenaran hingga usia tua; memuliakan Allah sepanjang hayat.

BETAH KARENA CINTA


BETAH KARENA CINTA

Bacaan firman Tuhan hari ini 
: 1 Korintus 4:6-21

Betah atau kerasan menunjukkan bahwa kita nyaman menjalani sesuatu. Ada karyawan yang betah bekerja belasan sampai puluhan tahun di satu perusahaan meskipun ada perusahaan lain yang menawarkan upah, kedudukan, atau fasilitas yang lebih baik. Ada pula orang Kristen yang gigih memberitakan firman Tuhan meskipun mengalami penganiayaan dan hidup sederhana.

Paulus mengakui bahwa hidup sebagai rasul tidaklah nyaman secara jasmani. Ia berpendapat, Allah telah memberikan kepada para rasul tempat yang paling rendah, sama seperti orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka harus melakukan pekerjaan tangan yang berat. 

Saat dimaki, mereka memberkati. Saat dianiaya, mereka sabar. Saat difitnah, mereka tetap menjawab dengan ramah. Para rasul bisa betah dan tetap setia sampai mati karena cinta mereka kepada Kristus. 

Hasilnya, mereka memang lemah, tetapi jemaat kuat. Mereka hina, tapi jemaat mulia. Kita hendaknya bisa mengikuti teladan para rasul, betah melakukan segala pekerjaan yang Tuhan percayakan kepada kita.

Kalau selama ini kita betah melakukan segala perintah Tuhan, puji Tuhan! Karena itu tanda kita sungguh-sungguh mencintai Kristus. 

Kalau selama ini kita melakukan firman Tuhan dengan perasaan terpaksa, itu tandanya kita masih belum sepenuhnya mencintai Dia. Rendahkanlah diri kita di hadapan Tuhan dan jangan menyombongkan diri, kiranya kita betah mengikut Kristus dalam kondisi apa pun. Mengikuti-Nya dengan cinta, bukan karena terpaksa.