Latest News

Friday, August 28, 2020

Perzinahan Menurut Alkitab: Penyebab, Akibat dan Larangannya

Perzinahan Menurut Alkitab: Penyebab, Akibat dan Larangannya

Perzinahan adalah perbuatan yang melanggar arti dari kesucian ikatan sebuah perkawinan di dalam keluarga Kristen dan perbuatan ini sangat dibenci oleh Allah. Jika meninggalkan istri atau suami dipandang sah untuk kita sebagai manusia, namun Allah memandang ini sebagai perzinahan. Hawa nafsu sendiri adalah bentuk dari perzinahan dan juga tertulis dalam salah satu ayat di Alkitab yakni Matius 5:27 yang berbunyi “Jangan berzinah”.

Kita berpendapat jika perzinahan terjadi karena kontak fisik antar wanita dan pria yang bukan pasangannya. Namun, ada juga perzinahan hati atau pikiran yang memang tidak melibatkan fisik secara langsung yakni dengan berimajinasi berhubungan seks dengan wanita atau pria lain selain pasangannya. Berikut ini akan kami jelaskan tentang perzinahan menurut Alkitab, tentang hukuman dan akibatnya dalam hidup.

Penyebab Terjadinya Perzinahan

Perzinahan menurut Alkitab sendiri bisa terjadi karena adanya niat serta kesempatan sehingga akhirnya membuahkan perzinahan yang merupakan salah satu dosa besar menurut Kristen.

Niat, perzinahan selalu diawali dengan munculnya niatan dosa tersebut. Dengan timbulnya niat, maka secara otomatis manusia akan ingin mewujudkan niat tersebut menjadi nyata. (baca juga: Cara Masuk kristen)
Kesempatan, meskipun pada awalnya seseorang tidak berniat untuk melakukan perzinahan, namun jika ada kesempatan maka yang terjadi seseorang bisa terjerumus ke dalam perzinahan tersebut dan perzinahan sendiri adalah kejatuhan yang akan meniadakan nilai kekristenan.
Hal tentang perzinahan, ada beberapa hal yang berhubungan atau berkaitan dengan perzinahan dan sangat bertentangan dengan ajaran Tuhan yang sudah tertulis di dalam Alkitab, sebagai berikut:

1 Perzinahan Mengikat dan Roh Yang Memperhambat
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, perzinahan terjadi karena adanya sebuah kesempatan dan disaat kesempatan tersebut hadir, maka akan mengikat dan menjadi roh yang memperhamba manusia. Apabila ini dilakukan terus menerus akan menyababkan kita semakin lebih jauh kepada Tuhan. (baca juga: Perbedaan Agama Kristen dan Katolik)

2 Perzinahan Menghancurkan Tubuh Sebagai Bait Roh Kudus
Seseorang yang melakukan perzinahan tidak akan bisa mengalami kebangkita karena tubuh kita sendiri merupakan bait Roh Kudus. Seseorang yang melakukan perzinahan akan direndahkan dan kemuliaan hanya bisa dialami oleh orang yang berjalan dalam kebenaran.Selain itu mungkin tubuh kita atau layak yah setelah kita meninggal tidak akan diterima Tuhan.

3 Perzinahan Adalah Tindakan Bodoh
Perbuatan zinah tidaklah terjadi dengan spontan atau tiba-tiba namun merupakan buah. Yang dimaksud dengan buah disini adalah akibat dari sering menonton, membaca atau melihat sesuatu yang cabul. Tindakan yang tanpa sadar dilakukan ini akan membuahkan perzinahan dan menjadi tindakan bodoh menjerat dan akan sangat sulit untuk ditinggalkan. (baca juga: Peran Gereja Dalam Masyarakat)

4 Perzinahan Bisa Dihindari
Perzinahan menurut Alkitab bukan hal yang mustahil untuk dijauhi sehingga tidak sampai terbuai dengan perbuatan duniawi yang sangat berdosa tersebut. Perzinahan bukan sesuatu hal yang harus dihadapi namun dijauhkan dan ini bisa dimulai dengan meninggalkan atau menghindari berbagai unsur yang berhubungan dengan perbuatan zinah tersebut seperti menonton, membaca, melihat dan berbagai tindakan zinah lainnya.

Baca juga:

Pandangan Iman Kristen Terhadap Gaya Hidup Modern
Gereja Sebagai Tubuh Kristus
Menjadi Murid Kristus
Kematian Menurut Kristen

5 Perzinahan Sangat Memalukan Tuhan
Dengan melakukan perbuatan zinah, maka itu artinyya juga kita mempermalukan nama Tuhan dimana nama Tuhan sendiri haruslah selalu dimuliakan dengan cara hidup dalam kekudusan sehingga orang akan kagum saat melihat kita membawa nama Tuhan dengan sangat baik sebab Kristen hidup di dalam kita semua. (baca juga: Janji Tuhan Bagi Orang Percaya)

Hukuman Karena Perzinahan

Dalam Hosea 5:4 tertulis jika perbuatan yang sudah dilakukan tidak membuat mereka tidak bisa berbalik pada Allah sebab roh perzinahan ada di antara mereka dan mereka juga tidak mengenal Tuhan. Kutipan dari ayat ini menjelaskan tentang kejadian yang sudah menyebar sekarang ini yakni tentang roh perzinahan.

1 Merusak Diri Sendiri
Perzinahan adalah perbuatan yang sangat sia-sia sehingga membuat segala sesuatu yang dimiliki seseorang akan terbuang begitu saja. Sampai suatu saat orang tersebut tersadar dengan perbuatan zinah yang berdosa tersebut, semuanya sudah terlambat sebab ia sudah kehilangan banyak hal mulai dari kesehatan, rumah tangga, harta sampai ke hal paling penting yakni keselamatan.

2 Jalan Menuju Kematian
Seseorang yang bijak akan terus berjalan ke atas, akan tetapi jalan kematian selalu menurun. Seseorang yang jatuh dalam perzinahan diibaratkan seperti seseorang yang selalu bersenang-senang dan tidak tahu jika dirinya akan mati. (baca juga: Bertumbuh dan Berbuah di Dalam Kristus)

3 Perzinahan Menghasilkan Neraka
Perzinahan yang merupakan perbuatan dosa besar ini tentunya akan membuahkan neraka abadi untuk pelakunya dan tidak akan bisa kembali pada Tuhan saat kematian sudah datang dan masuk ke dalam neraka yang kekal.

Cara Menangkal Perzinahan

Ada banyak cara yang bisa membuat kita tetap jauh dari perbuatan yang dibenci Allah yakni perzinahan. Perbuatan zinah bukan sesuatu yang mustahil untuk dihindari dan bisa dilakukan oleh siapa pun tanpa terkecuali. (baca juga: Allah Tritunggal)

a) Menyadari Pemilik Tubuh Kita
Kita semua sebagai umat Kristen harus menyadari dengan benar jika tubuh yang kita miliki ini bukanlah kepunyaan kita sendiri namun merupakan milik Kristus Tuhan kita. Hanya Kristus yang memiliki hak atas tubuh kita dan tubuh kita menjadi rumah Kristus. Dengan menyadari ini, maka kita tentunya tidak akan sekali-sekali berani melakukan perbuatan berdosa tersebut.

Baca juga:

Pandangan Kristen Tentang Perceraian
Pernikahan Beda Agama Menurut Kristen
Cara Berobat Orang Kristen
Penciptaan Manusia

b) Menyangkal Keinginan Daging
Sebagai orang Kristen, kita tidak pernah terlepas dari penyangkalan diri dan inilah arti dari kata memikul salib. Keinginan daging tidak harus selalu kita ikuti namun harus disangkal. Kita harus berani berkata tidak untuk daging dan ini memerlukan latihan yang rutin serta tekun sampai akhirnya nantinya kita bisa menyangkal semua keinginan daging tersebut. (baca juga: Dosa Turunan Menurut Kristen)

c) Paham Kehendak Allah Atas Tubuh Kita
Tuhan memiliki kehendak pada setiap tubuh manusia yakni untuk memuliakan Ia dan tubuh kita ada untuk Tuhan, bukan untuk perzinahan seperti yang tertulis pada 1Kor 6:13. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menjaga tubuh sehingga bisa digunakan sebagai persembahan hidup yang kudus dan berkenan di mata Tuhan.

d) Mohon Ampun dan Bertobat
Apabila sudah pernah jatuh dalam perbuatan zinah, maka yang bisa kamu lakukan adalah memohon ampun terutama pada Allah dan juga pasangan kamu serta bencilah pada perbuatan zinah tersebut seperti Allah sendiri yang membenci perzinahan dan berjanji tidak akan membuat dosa itu kembali.

Akibat Zinah Untuk Hidup
Perbuatan zinah tidak hanya membuahkan dosa serta menjanjikan neraka yang kekal, namun juga memiliki akibat yang sangat buruk untuk kehidupan, berikut adalah dampak buruk yang akan diperoleh dari perbuatan zinah.

Perbuatan zinah akan menghilangkan kehormatan dan menjatuhkan martabat baik di mata Tuhan dan juga sesama mausia.
Zinah juga akan membuat pelaku terjangkit penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, sipilis, kencing nanah, gonorhea dan sebagainya.
Zinah tidak hanya menjatuhkan martabat diri sendiri, namun juga akan mencoreng nama keluarga inti serta keluarga besar.
Zinah juga bisa menciptakan permusuhan dan dendam diantara keluarga pelaku zinah perempuan dan pria.
Zinah kemungkinan besar akan menghasilkan anak yang dikandung diluar pernikahan sehingga akan menimbulkan aib dan malu untuk diri sendiri serta keluarga.
Perzinahan akan menurunkan harga diri pelaku serta merusak masa depan yang sebelumnya cemerlang.
Zinah akan menghilangkan kesucian pelaku di mata Tuhan dan juga sesama manusia.
Perbuatan zinah juga menjadi jalan seseorang untuk terus melakukan dosa yang sama atau dosa lainnya seperti contohnya menggugurkan kandungan saat hamil diluar nikah, bunuh diri dan sebagainya.
Pada Wahyu sudah tertulis jika Tuhan telah mempersiapkan anggur yang diisi dengan murka Allah, sebelum dituangkan, Tuhan ingin memastikan tidak ada sat pun anak Tuhan disana. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita keluar dari lubang dosa perzinahan dan hidup kudus seperti apa yang disenangi Tuhan dan menjadi tujuan hidup orang Kristen yang sebenarnya..

Buah-buah Roh Kudus dalam Galatia 5:16-26

Buah-buah Roh Kudus dalam Galatia 5:16-26
Buah-buah dalam Roh Kudus sangat sering kita dengar mulai dari kita masih anak-anak. Guru sekolah minggu di gereja selalu menyebut buah-buah roh tersebut dan menjelaskannya. Karena hal itulah kita sering meremehkan atau menganggap enteng makna dari buah Roh Kudus. Setiap pendeta di gereja berkotbah mengenai hal tersebut kita terkadang menganggap topik mengenai buah Roh Kudus adalah topik yang sangat biasa. Akan tetapi apakah kita telah memahami lebih dalam tentang buah Roh Kudus tersebut dan menghidupinya? Mari sama-sama kita ulik kembali didalam Alkitab.

Macam-macam Buah-buah Dalam Roh Kudus

Jangan remehkan artikel ini! Jika anda melanjutkan membacanya maka yang akan anda alami adalah mujizat, damai sejahtera, sukacita, dan berkat lainnya. Berikut macam-macam buah Roh Kudus.

1 Kasih
Urutan pertama buah roh yang tercantum dalam Alkitab. Mengapa kasih? Sebab ada tertulis “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.“ (1 Korintus 13:13) Di dunia ini yang paling terbesar adalah kasih. Sebab tanpa kasih segala perbuatan manusia tidak ada artinya di mata Tuhan. Misalkan saja kita memberi uang kepada pengemis karena terpaksa. Walaupun pengemis tersebut menerima dengan sukacita dan ucapan syukur pada Tuhan, akan tetapi di mata Tuhan itu merupakan suatu kejahatan. Karena, disitu kita mengharapkan pujian manusia dan tidak ikhlas dalam memberi. Kasih mengalahkan segala sesuatunya. Dengan kasih kita bisa memperoleh berkat, promosi, sukacita, dll. Melakukan sesuatu hal dengan kasih akan membawa dampak yang besar. Selain itu dengan kasih, semua yang kita lakukan akan lebih indah.

Artikel terkait:

Simbol Kristen
Bahasa Roh
Sakramen Baptis
Kumpulan Doa Kristen
Sukacita
Apa perbedaan bahagia dengan sukacita? Jika bahagia hanya sesaat maka sukacita tinggal selamanya. Sukacita adalah kumpulan rasa bahagia yang diberi Tuhan kepada manusia. Sukacita timbul karena ada Tuhan didalam hati kita. Kehidupan pribadi dengan Allah juga menimbulkan rasa sukacita yang besar. Dengan sukacita yang dari Tuhan, hari yang sulit akan terasa ringan dan jiwa yang sedih akan merasakan kelegaan. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4)

Tuhan mengajarkan kita untuk selalu bersukacita didalam-Nya. Jika sukacita ada dalam hidup kita maka berkat Tuhan pasti akan tercurah dengan deras. Sukacita juga erat kaitannya dengan bersyukur. Dengan rasa sukacita yang Tuhan beri maka kita dapat lebih mengerti hidup kita dan mensyukurinya. Karena segala peristiwa dalam hidup kita bukanlah suatu kesalahan. Justru ada maksud baik Tuhan yang harus kita pahami dan sukacita akan membantu kita untuk memahami maksud baik tersebut. Kita hanya percaya saja pada rancangan Tuhan maka semua akan dibuat indah. (baca juga: Pengertian Dosa Menurut Alkitab)

3 Damai Sejahtera
Sering kita dengar kata-kata seperti ini “Beristirahatlah dengan damai”. Apa sebenarnya maksud dari kalimat tersebut? Kata-kata ini sering kita temui saat ada orang yang meninggal. Dengan maksud agar orang tersebut meninggal dengan rasa damai dan mendapat tempat yang terbaik di surga. Jika orang yang sudah meninggal butuh kedamaian maka kita pun juga membutuhkannya.

Damai adalah tidak ada perang; tidak ada kerusuhan; aman; tenteram; tenang; keadaan tidak bermusuhan; rukun (KBBI). Damai dapat kita temukan didalam Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi yang memberi kita ketenangan didalam hidup. Pribadinya yang lembut akan menyentuh hati kita dan sejak saat itu kita merasakan damai sejahtera yang tidak bisa kita deskripsikan dengan kata-kata. Seperti aliran air yang ada didalam hati kita, begitulah rasa dari kesejukan damai yang dari Roh Kudus. Rasa damai menjadi abadi dalam hidup kita jika hubungan dengan Roh Kudus terus kita bangun setiap hari. Saat teduh setiap pagi adalah salah satu cara membangun hubungan yang lebih berkualitas dengan Roh Kudus. Menikmati hidup dengan damai sejahtera akan membuat hari-hari kita lebih berarti. (baca juga: Sejarah Gereja Katedral)

4 Kesabaran
Sebagian orang pernah berkata dan menetapkan bahwa sabar ada batasnya. Apakah itu benar? Sabar tidak ada batasnya. Mengapa sabar menjadi memiliki batas? Karena kita sendiri yang membuat batasan tersebut. Sabar dapat dimiliki setiap orang akan tetapi tidak semua orang dapat menjaganya. Sabar adalah sikap dimana kita memilih menahan ego kita dan memilih untuk mengalah. “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Roma 12:12)

Tuhan memberi pengajaran untuk kita bersabar dalam kesusahan. Karena, sering kita mengeluh saat kita sedang masa sulit dan mengaduh pada Tuhan. Sebenarnya Tuhan memberi kesesakan dalam hidup kita supaya dalam hidup kita mampu bersabar untuk suatu perubahan nantinya. Maka dari itu, Roh Kudus akan membantu kita untuk bisa bersabar. Sabar yang dari Roh Kudus sifatnya berbeda dengan sabar yang dunia miliki. Sabar yang dari Roh Kudus adalah abadi sedangkan sabar yang dari dunia bersifat sementara. Dengan memintanya pasti Roh Kudus akan memberikan kesabaran pada kita. (baca juga: Sejarah Alkitab Indonesia)

5 Kemurahan
Kemurahan berasal dari kata dasar yaitu murah. Tapi bukan itu maksud yang sebenarnya dari kemurahan. Kemurahan adalah kebaikan; kelimpahan; hati kebaikan hati; sifat kasih dan sayang; kedermawanan (KBBI). Sikap dimana memberi kepada orang lain apa yang kita miliki dengan rasa ikhlas. Orang yang memiliki kemurahan adalah orang yang tidak mengharapkan imbalan dari orang yang dibantu tersebut. Kemurahan berkaitan dengan belas kasihan. Karena tanpa adanya belas kasihan kita tidak bisa memiliki kemurahan. Misalkan, seseorang melihat orang yang sedang sakit parah. Karena orang tersebut tergerak hatinya oleh belas kasihan Tuhan maka sikap kemurahan itu muncul. Kemurahan dapat kita temukan didalam Roh Kudus. Roh Kudus yang ada didalam hati kita lah yang memberi kita rasa belas kasihan dan kemurahan. Maka dengan kemurahan yang dari Roh Kudus tersebut kita memiliki rasa empati yang lebih dengan orang yang membutuhkan uluran pertolongan kita. (baca juga: Kristen Ortodoks)

6 Kebaikan
Kebaikan adalah kumpulan sikap baik kita. Sikap yang baik tanpa ada niatan jahat terhadap seseorang. Sikap baik kepada semua orang harus disertai hati yang tulus. “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Roma 12:21) Kebaikan dapat mengalahkan kejahatan. Misalkan, teman kita selalu berbuat sesuatu yang jahat atau buruk pada kita maka yang seharusnya kita lakukan adalah membalasnya dengan kebaikan yang tulus. Hal itu akan membuat dirinya mengerti dan memahami bahwa dia telah berbuat salah selama ini. Sejahat-jahatnya seseorang apabila ada Roh Kudus didalam hatinya maka dia pun memiliki kebaikan. Dengan kebaikan maka hidupmu akan lebih bermakna.

7 Kesetiaan
“Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.” (Mazmur 100:5) Kesetiaan yang dimiliki oleh Tuhan adalah kekal kepada manusia. Karena, meskipun manusia meninggalkan Tuhan tetapi Tuhan tidak akan pernah meninggalkan manusia. Kesetiaan Tuhan melebihi dari kesetiaan manusia. Bukti kesetiaan Tuhan adalah Dia selalu menjaga dan melindungi kita.

Jika Tuhan meninggalkan kita, maka kita mungkin tidak memperoleh penjagaan dan perlindungan atau bahkan Tuhan tidak peduli lagi dengan kita. Kesetiaan ini pun dimiliki juga oleh Roh Kudus. Roh Kudus selalu setia bersama dengan kita walaupun kita sering menyakiti-Nya. Mari kita sama-sama belajar untuk memiliki kesetiaan seperti yang Tuhan punya. Meskipun sulit, tetap harus kita coba.

Artikel terkait:

Makna Kebangkitan Yesus
Menjadi Murid Kristus
Mujizat Tuhan Yesus
Gereja Sebagai Tubuh Kristus
Keluarga Kristen
Kelemah lembutan
Buah-buah Roh Kudus adalah pribadi yang lembut dan penuh dengan kasih. Maka dari itu, jika Dia telah oh memberi kita pengertian maka Roh Kudus tidak mau memaksa jika kita tidak mau menuruti perintah Roh Kudus. Memiliki kelemah lembutan seperti yang Roh Kudus adalah suatu nilai tambah bagi kita. Pribadi yang lemah lembut dapat mengalahkan pribadi yang keras dan mudah marah. Sekeras apapun batu jika ditetes dengan air terus menerus maka batu itu pun akan hancur. (baca juga: Dosa Turunan Menurut Kristen)

Penguasaan Diri
Penguasaan diri penting agar kita dapat berbaur dan menyesuaikan diri dengan orang lain yang berbeda kepribadian dengan kita. Menguasai diri bukan berarti kita tidak boleh mengeluarkan buah-buah pikiran kita. Menguasai diri memiliki arti untuk tidak selalu menuruti segala keinginan kita sendiri tetapi juga mengerti apa yang orang lain inginkan juga. Kita juga butuh agar kita bisa menguasai diri di hadapan Tuhan. Mengapa? Karena, sering kali kita menuntut pada Tuhan tanpa mengerti apa yang sebenarnya Tuhan inginkan didalam hidup kita.

Kita menuntut janji, nubuatan, berkat, mujizat pada Tuhan tanpa mengerti apa yang harus kita lakukan demi kemuliaan nama Tuhan di muka bumi. Selalu kita menuntut tapi tidak menjalin hubungan pada Tuhan. Ibaratnya seperti kita kepada orang lain. Tiba-tiba kita menuntut sesuatu tapi kita tidak pernah bertemu sebelumnya dengan orang tersebut. Bagaimana kita bisa mengabulkan permintaan kita kalau dia aja tidak kenal pada kita? Maka dari itu penguasaan diri adalah sebagai penutup yang lengkap dari buah-buah Roh Kudus yang harus kita miliki. (baca juga: Kematian Menurut Kristen)

Pembahasan ayat per ayat, mengenai buah roh dalam alkitab sebagai berikut:

Galatia 5:16
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.”

Hidup oleh roh adalah hidup dengan mengandalkan Roh Kudus. Setiap saat Roh Kudus lah yang paling dekat dengan kita. Mengandalkan Roh Kudus adalah bahwa hidup kita selalu kita serahkan pada Roh Kudus untuk Dia yang ambil alih. Sedangkan tidak menuruti keinginan daging adalah tidak menuruti setiap keinginan atau hawa nafsu belaka. Hidup kita harus dipenuhi dengan roh bukan dengan daging. Artinya adalah hidup kita harus sepenuhnya dalam tangan Roh Kudus dan mengurangi atau bahkan menghilangkan setiap keinginan daging kita.

Galatia 5:17
“Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” Keinginan Roh Kudus dan keinginan daging kita adalah dua hal yang sangat bertentangan dan tidak bisa kita satukan. Roh memiliki pikiran dan jalan sendiri sedangkan tubuh atau daging memiliki pemikiran sendiri juga yang berasal dari akal sehat kita.

Galatia 5:18
“Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” Maksud dari ayat ini adalah memberi diri kita untuk dipimpin Roh Kudus dan tidak berada dibawah hukum agama atau adat.

Galatia 5:19-21
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”

Galatia 5:22-23
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Ayat ini membahas tentang buah-buah apa saja yang dimiliki oleh Roh Kudus. Semua yang disebutkan di ayat tersebut juga harus ada dalam hidup kita. Agar hidup kita dikuasai oleh roh dan bukan dengan daging.

Galatia 5:24
“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” Sebagai orang percaya kita seharusnya meninggalkan segala hal-hal duniawi dan menerima hal-hal yang rohani. Menyalibkan daging adalah hal yang sulit untuk dilakukan secara instan. Butuh proses yang panjang hingga benar-benar kita mengandalkan tuntunan Roh Kudus. Akan tetapi jika kita benar-benar bersungguh-sungguh maka kesanggupan yang daripada Tuhan akan diberikan.

Galatia 5:25
“Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,” Roh Kudus akan memimpin hidup kita, jika kita memiliki keinginan untuk meninggalkan kebiasaan lama kita dan sepenuhnya menyerahkan segala hal dalam hidup kita pada Roh Kudus.

Galatia 5:26
“Dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.” Biasanya seseorang akan menjadi gila hormat atau gila pujian adalah seseorang yang dianggap diandalkan, memiliki banyak talenta, kaya harta, dll. Gila hormat justru akan menyebabkan orang tersebut menjadi ambisius karena mengejar pujian dari orang lain. Dalam Galatia 5:26 diatas pun disebutkan untuk kita tidak saling menantang dan mendengki karena hal-hal tersebut menimbulkan permusuhan.

Artikel terkait:

Karakter Kristus
Tanda Salib Katolik
Allah Tritunggal
Janji Tuhan Bagi Orang Percaya
Makna Kebangkitan Yesus
Peran Gereja Dalam Masyarakat
Makna Buah-buah Roh
Buah Roh Kudus yang terdapat dalam Galatia 5:16-26 merupakan suatu pengajaran tentang apa sifat dan karakter dari Roh Kudus sendiri. Buah-buah tersebut sudah mencakup semua perbuatan baik yang ada. Selain buah-buah Roh Kudus terdapat juga perbuatan-perbuatan daging yang patut kita cegah. Daging memang lemah dan roh penurut memang benar adanya. Akan tetapi kita harus bisa mengalahkan semua keinginan daging kita. Sehingga keinginan daging berada dibawah roh. Inilah makna dari buah-buah roh yang harus kalian ketahui:

Memiliki setiap karakter Roh Kudus dalam hidup kita mungkin adalah hal yang sulit. Terkadang kita sudah memiliki niat untuk menjauhi kedagingan akan tetapi tetap saja kita jatuh dan menyerah. Maka disini adalah bagian Tuhan untuk bekerja.
Minta tuntutan Tuhan agar kita bisa menjadi pribadi seperti Roh Kudus. Jika kita ingin dikuatkan maka akan Tuhan beri. Jika kita ingin diberi hikmat maka Tuhan juga kan beri.
Cukup kita hanya berdoa dengan iman dan kesungguhan hati pada Tuhan. Dengan seperti itu, maka pelan-pelan kita akan dituntun untuk mencapainya. Sampai suatu titik, kita tidak sadar bahwa pribadi kita telah berubah.
Hal-hal yang disebutkan dalam Galatia 5:16-26 jika dapat kita pahami dan resapi lebih dalam, maka buah pertobatan itu akan muncul dalam hidup kita. Tetapi itu tergantung dari masing-masing pribadi. Ada yang menghasilkan seratus persen, enam puluh persen, atau bahkan tiga puluh persen.

Thursday, August 27, 2020

3 Cara Pacaran Menurut Iman Kristen : Miliki Kasih Kristus

3 Cara Pacaran Menurut Iman Kristen : Miliki Kasih Kristus

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menemui adanya masalah atau tantangan baik yang mudah maupun sulit. Sebagai makhluk sosial, kita pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam melewati berbagai tantangan dalam hidup kita. Selain dalam bentuk fisik (uang, makanan, barang, dll.), dukungan yang juga sangat kita perlukan adalah kasih.

Kasih sayang dapat diberikan melalui pemberian barang secara fisik itu sendiri. Namun, dukungan kasih dalam bentuk kata-kata penghiburan, tenaga yang dicurahkan untuk kita, perhatian, pelukan, dsb. juga tidak kalah pentingnya bagi kita. Bahkan seringkali kita merasa bahwa yang kita perlukan hanyalah penghiburan dari orang lain untuk membantu meringankan beban pikiran sehingga masalah yang berat dapat terasa lebih ringan.

Kebutuhan akan kasih sayang inilah yang kemudian menjadi salah satu pendorong bagi orang-orang untuk menjalin hubungan kasih dengan orang lain. Dalam Alkitab, hubungan yang dikenal dengan istilah pacaran ini tidak disebutkan secara eksplisit, namun kita dapat menemui beberapa ayat Alkitab tentang pernikahan.

Karena pernikahan itu sendiri merupakan inisiatif dari Tuhan, tentunya kita tidak dapat secara sembarangan mencari jodoh dan menjalani hubungan. Oleh karena itulah, dalam Kristen pacaran merupakan proses penting menuju jenjang pernikahan hingga akhirnya sepasang laki-laki dan perempuan dapat bersama memenuhi tujuan pernikahan Kristen.

Sebagai tahap awal menuju kehidupan pernikahan yang diberkati Tuhan, pacaran juga hendaknya dilakukan bukan menurut cara dunia, namun sesuai dengan firman Tuhan. Nah, berikut adalah tiga cara pacaran menurut iman Kristen yang sesuai dengan firman Tuhan. (...teruskan baca bwh...)
[https://jodohkristen-online.blogspot.com/2020/08/3-cara-pacaran-menurut-iman-kristen.html]

1 Menjalin hubungan erat dengan Bapa di surga sebagai sosok bapa yang sejati
Tuhan Yesus dalam masa pelayanan-Nya di dunia ini selalu memanggil Tuhan dengan sebutan ‘Bapa’ (kecuali satu kali saat Ia disalib dan memanggil Bapa dengan sebutan ‘Tuhan’). Doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri pun juga mengajarkan kita untuk berdoa kepada Bapa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Tuhan sebagai Bapa dalam kehidupan kita.

Peran Bapa dalam Allah Tritunggal pun tidak lepas dari cara kita menjalin relasi dengan orang lain termasuk dengan pacar. Yohanes 3:16 mengatakan bahwa begitu besarnya kasih Bapa untuk kita sehingga Ia rela mengorbankan Yesus, Anak yang dikasihi-Nya untuk menderita dan mati bagi kita. Yesus sendiri pun mengajarkan kita untuk mengasihi orang lain karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi kita.

Dengan kata lain, kasih yang kita terima dari Yesus memperbesar kapasitas hati kita dan memampukan untuk dapat mengasihi orang lain dengan tulus. Kasih itu sendiri memang merupakan karakter Kristus, maka jika kita ingin menjalin hubungan yang penuh kasih, alangkah baiknya jika kita memintanya pada Yesus, sumber kasih yang sejati.

2 Menjalin komunikasi dengan keluarga
Dalam artikel Pacaran Beda Agama Menurut Kristen kita telah membahas mengenai larangan mencari jodoh yang berbeda agama. Salah satu alasan yang mendasari alasan tersebut adalah pentingnya membangun keluarga sesuai ajaran firman Tuhan. Dari Ulangan 6:5-7 dan Titus 2:1-10 dapat kita pahami pentingnya mengajarkan kasih dan firman Tuhan dalam keluarga Kristen. Berkat ajaran kasih dan firman tersebut, keluarga tersebut akan tumbuh menjadi keluarga yang memiliki damai sejahtera dan membentuk karakter yang baik pada anak-anak.

Dalam zaman modern ini kita mengenal istilah backstreet atau pacaran sembunyi-sembunyi tanpa memberitahu orang tua. Pacaran dengan cara demikian tidak disarankan dalam iman Kristen. Tuhan tidak menghendaki kita untuk melawan orang tua yang memiliki otoritas atas kita, termasuk dalam hal memilih jodoh.

Sebaliknya, Tuhan memberi perintah agar kita menghormati orang tua dan sebagai balasannya kita akan diberi hidup bahagia dan umur panjang (Ef. 6:1-3). Karena itulah, hendaknya kita mengenalkan pacar atau pasangan kita kepada orang tua.

Menceritakan masalah pacar kepada orang tua mungkin terdengar memalukan, namun hal ini sebenarnya juga baik untuk dilakukan. Kita mungkin seringkali tidak menyadarinya, tetapi kedekatan kita dengan keluarga dan kasih yang kita rasakan dari mereka memupuk rasa percaya diri dan kasih kita. Jika kita menyembunyikan masalah pacaran dari orang tua, bukan hanya hubungan dengan orang tua yang akan menjadi renggang, namun damai sejahtera kita pun akan terganggu karena kita merasa harus menyembunyikan sesuatu dari mereka.

3 Miliki mindset bahwa kita sudah utuh dalam Kristus
Pembahasan dalam kedua poin di atas menuntun kita untuk memiliki mindset bahwa kita utuh dalam Kristus. Dalam dunia ini seringkali kita temui alasan bahwa orang berpacaran untuk melengkapi satu sama lain. Hal ini memang benar karena sebagai manusia kita pasti memiliki kelemahan sehingga kelebihan yang seorang dapat menopang kekurangan pihak lainnya. Sayangnya, argumen tersebut terkadang tanpa disadari menyebabkan orang memiliki pemikiran bahwa mereka belum utuh jika belum memiliki pasangan.

Pemikiran bahwa kita belum utuh dapat disebabkan oleh kurangnya kasih dari orang sekitar, termasuk keluarga. Mungkin kenyataannya adalah keluarga seseorang sangat menyayanginya, namun karena orang tersebut tidak menjalin hubungan yang erat dengan keluarganya, ia tidak merasakan kasih sayang itu. Akibatnya, ia dapat memiliki kecenderungan untuk mencari kasih dan penerimaan dari orang lain walaupun belum terlalu mengenal orang tersebut.

Pacar yang dapat mendukung dan menumbuhkan kepercayaan diri kita memang baik, namun kita tidak boleh menjadikannya satu-satunya sumber kasih dan kepercayaan diri kita. Bagaimanapun juga kita harus kembali mengutamakan Tuhan Yesus, Bapa yang sejati dalam hidup kita, karena dari Bapa-lah kita mendapat kepenuhan atau keutuhan diri (Kol. 3:10a). Pada akhirnya, kesadaran akan keutuhan diri ini pula yang dapat memimpin kita untuk menjalani masa pacaran yang kudus dan berkenan pada Tuhan.

Demikianlah pembahasan mengenai cara pacaran menurut iman Kristen. Hal yang harus selalu kita ingat adalah bahwa kita harus mengutamakan hubungan kita dengan Tuhan Yesus karena dari situlah kita mendapatkan hikmat, kasih, dan keutuhan diri dalam menjalani setiap aspek dalam hidup kita, termasuk dalam menjalani masa pacaran.
Source : https://tuhanyesus.org/cara-pacaran-menurut-iman-kristen
[https://jodohkristen-online.blogspot.com/2020/08/3-cara-pacaran-menurut-iman-kristen.html]

5 Cara Memilih Pasangan Hidup Menurut Iman Kristen Yang Paling Sesuai

Tentunya bagi orang Kristen ada beberapa cara memilih pasangan hidup menurut iman Kristen. Sudah tentu hal tersebut tidak sama untuk setiap pribadinya. Tetapi satu hal pasti yang akan satu tujuan, bahwa memilih pasangan hidup harus sesuai dengan kehendak Allah. Sehingga dengan demikian maka hidup rumah tangga tidak akan mengalami masalah dan tidak menjadi batu sandungan. Apalagi jika hidup kekristenan kita merupakan sorotan banyak orang. Maka pilihan pasangan hidup yang tepat tentunya diinginkan banyak pihak dengan cara pacaran menurut iman kristen. Jika merasa penasaran, berikut ini beberapa cara memilih pasangan hidup menurut iman Kristen.

1. Berdoa

Langkah utama yang harus dilakukan oleh umat Kristen saat bergumul tentang pasangan hidup yaitu dengan cara berdoa dalam Roh. Jika perlu sebaiknya berpuasalah. Karena dengan demikian maka akan lebih peka dan dekat dengan tuntunan Allah. Dengan berdoa maka akan lebih mudah memahami apa yang Tuhan mau dalam hidup kita. Termasuk saat menentukan siapa pasangan hidup yang diberikan Tuhan untuk selama hidup kita. Tentunya bukan hal yang mudah. Karena itu selalu usahakan untuk berkomunikasi dengan Allah melalui doa.

2. Mencari Kehendak Allah

Jangan gegabah dan hanya melakukan keinginan diri sendiri. Adalah sangat penting untuk mencari tahu kehendak Allah dalam setiap aspek kehidupan kita. Termasuk siapa pasangan hidup yang Tuhan berikan untuk kita. Oleh sebab itu dekatkan diri kepada Allah supaya paham apa yang menjadi keinginan atau kehendak Allah di dalam hidup supaya memperoleh pasangan hidup yang paling tepat. Dengan memiliki iman akan hal ini tentunya menentukan pasangan hidup akan lebih mudah dan terutama jauh dari asal mula dosa menurut Alkitab yang tidak diinginkan.

3. Tuntunan Roh Kudus

Jangan pernah juga melupakan tuntunan buah-buah Roh Kudus saat berusaha menentukan siapa yang sebaiknya menjadi pasangan hidup selamanya nanti. Karena tentu Tuhan akan memberikan pasangan yang sesuai dengan iman, karakter dan pertumbuhan yang ada. Supaya jangan sampai yang satu tidak dapat menopang yang lain. Padahal firman berkata bahwa sebaiknya pasangan hidup atau suami istri saling membantu satu dengan yang lain supaya keluarga yang dibina cukup baik.

4. Sepadan

Yang lebih penting lagi yaitu selalu pilih pasangan hidup yang sesuai dengan ayat Alkitab tentang bijaksana dalam memilih seperti tertulis pada 2 Korintus 6:14 “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa carilah pasangan yang seiman supaya sesuai kehendak Allah. Namun demikian bisa jadi ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Oleh sebab itu selalu dekatkan diri pada Tuhan dan seperti kata firman, bergaul dengan teman yang baik akan berbuat baik juga. Jika ingin mendapat pasangan seiman maka sebaiknya berada dalam lingkungan yang seiman juga.

Itulah beberapa cara memilih pasangan hidup menurut iman Kristen yang sebaiknya diketahui dengan baik. Karena dengan jalan yang demikian maka janji pernikahan Kristen yang dibina akan lebih baik dan berjalan sesuai firman Allah. Lain halnya ketika memilih pasangan yang tidak seiman atau sepadan. Tentu akan banyak masalah yang muncul di tengah-tengah kehidupan perkawinan. Karena itu selalu lakukan cara berdoa yang benar supaya mendapatkan pasangan hidup yang terbaik dari Allah.

6 Doa Minta Jodoh Dalam Kristen Pasti Terkabul Untuk Umat Kristiani


Seringkali banyak pemuda maupun pemudi yang mencari bagaimana sebaiknya doa minta jodoh dalam Kristen. Hal ini cukup wajar apalagi bagi mereka yang tengah bergumul tentang cara memilih pasangan hidup menurut iman Kristen yang mereka nantikan. Apalagi dalam firmanNya Tuhan berfirman bahwa manusia diciptakan sepasang untuk saling melengkapi antara laki-laki dan perempuan.

Sehingga menantikan pasangan hidup yang sesuai kehendak Allah menjadi suatu perkara yang bisa dibilang tidak mudah. Bagi yang sedang bergumul dengan hal di atas, maka sebaiknya perhatikan beberapa contoh cara doa dikabulkan menurut Kristen berikut ini. Ada beberapa contoh doa minta jodoh dalam Kristen yang dapat dilakukan dan didoakan setiap hari supaya Tuhan bekerja memberikan pasangan hidup yang terbaik untuk umatNya.

1. Contoh Doa 1

Ya Allah Bapa yang bertahta di dalam Kerajaan Surga, pada saat ini kami umatMu datang untuk memanjatkan doa yang ingin kami sampaikan. Terutama tentang pasangan hidup kami yang belum kami dapati hingga saat ini. Kami mohon kiranya Engkau berkehendak untuk memberikan yang terbaik dan mempertemukan hambaMu ini dengan pasangan hidup yang seturut rencanaMu. Supaya kami seturut dengan firmanMu, mampu untuk membentuk keluarga yang sesuai dengan kehendakMu.

Ya Allah Bapa yang bertahta di dalam Kerajaan Surga, terlebih dahulu ampuni kesalahan kami. Apabila selama ini kami lalai mendengarkan kehendakMu dalam hidup kami. Berikanlah kami hikmat dan kebijaksanaan dalam menentukan siapa yang menjadi pasangan hidup kami yang terbaik. Supaya di masa depan, kami hidup dan berjalan sesuai dengan rencanaMu. Mampukanlah kami untuk memahami apa yang menjadi kehendakMu atas kami, dalam kami memilih dan menantikan pasangan hidup kami, serta cara pacaran menurut iman Kristen yang harus kami jalankan. Terus berikan kami kekuatan. Dan terus berikan kami ketaatan serta iman yang besar, untuk menantikan pasangan hidup yang Engkau janjikan.

Terimakasih Ya Bapa, semoga Engkau berkenan mengabulkan doa kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami telah berdoa dan mengucap syukur, Amin. (...teruskan baca di bawah... )
[https://jodohkristen-online.blogspot.com/2020/08/6-doa-minta-jodoh-dalam-kristen-pasti.html]
2. Contoh Doa 2

Tuhan Yesus Kristus, Allah kami yang hidup, saat ini kami bersujud di hadapanMu dan memohon belas kasihanMu atas segala perkara yang boleh terjadi di dalam hidup kami. Tolong kami Tuhan yang tidak paham akan rancanganMu dan mampukan kami mengerti lebih dalam, akan siapa yang menjadi pasangan hidup kami kelak. Kami mohon supaya Engkau sendiri yang berkehendak di dalam hidup kami. Tuntun kami untuk menemukan pasangan yang seiman dan sepadan di dalam pelayanan akan Engkau.

Tuhan Yesus Kristus, Allah kami yang hidup, ijinkanlah kami pula, untuk selalu tegar dan taat kepada setiap firmanMu. Bawa kami Tuhan untuk lebih dekat dalam hadiratMu, sehingga kami mengerti apa yang menjadi kehendakMu, terutama tentang pasangan hidup serta masa depan kami. Karena kami percaya bahwa masa depan dan pasangan hidup kami ada dalam tanganMu. Dan hanya Engkau saja yang mampu menyingkapkan segala perkara, termasuk masa depan serta rancanganMu dalam hidup kami berkeluarga nantinya. Oleh sebab itu, kuatkan dan teguhkan hati kami untuk tetap setia memegang janjiMu. Dan bimbinglah kami supaya kami senantiasa berjalan dalam kehendakMu dan mendapati pasangan hidup kami seturut karuniaMu. Terimakasih Tuhan, kami panjatkan doa dan syukur ini ke dalam namaMu, amin.

3. Contoh Doa 3

Ya Bapa, saat ini perkenankan kami menghadap hadiratMu yang penuh kekudusan untuk membawa serta doa dan permohonan kami saat ini. Ijinkan kami untuk berkata-kata dalam perantaraan roh Kudus untuk membawa doa kami ke hadiratMu yang kudus dan suci. Terlebih dahulu sucikan hati kami, dalam kami menaikkan doa dan permohonan ini ke hadiratMu. Ajar kami melakukan hal ini dengan hikmat dan marifat yang hanya berasal dari Engkau. Terutama saat ini kami panjatkan permohonan akan pasangan hidup kami. Yang nantinya akan membentuk keluarga seturut firmanMu. Sehingga kami tidak tersesat dan salah dalam memilih jalan yang telah ditentukan dalam hidup kami.

Ya Bapa, Engkau Allah yang maha tahu, Engkau Allah yang maha mengerti, Engkaulah yang menyingkapkan segala perkara dan isi hati kami. Oleh sebab itu ya Bapa, kami mohon karuniaMu dan tuntunan buah-buah Roh Kudus dari padaMu untuk tetap menguatkan kami dalam menanti janji yang telah Engkau berikan tentang pasangan hidup yang sesuai dengan firmanMu. Kami mohon, berikanlah kami pasangan hidup yang sepadan, yang senantiasa taat dan sejalan dengan pikiranMu. Jauhkanlah kami dari godaan iblis, yang menuntun kami untuk menuju kebinasaan. Agar pasangan yang kami pilih, seturut firman dan karyaMu bagi hidup kami.

Ya Bapa kami mohon, dengarkan doa dan permohonan kami. Supaya kami dimampukan untuk mengerti segala rencanaMu dan berserah kepadaMu. Sehingga hidup kami nantinya akan terus berjalan sesuai apa yang telah Engkau rencakan bagi kami. Terimakasih ya Bapa, biarlah hanya di dalam namaMu kami telah berdoa dan memanjatkan permohonan ini, amin.

4. Contoh Doa 4

Tuhan Yesus, kami anakMu datang ke hadiratMu dengan ucapan syukur dan sekaligus memohon agar Engkau memberikan belas kasihMu dalam hidup kami. Kami paham Tuhan, bahwa kami Engkau ciptakan berpasangan sesuai dengan firmanMu. Namun kami belum paham benar, apa yang menjadi rancanganMu dalam hidup kami saat ini. Oleh karena itu kami mohon kepadaMu, supaya Engkau membukakan mata hati kami, untuk memahami pasangan hidup yang telah Engkau tentukan untuk kami.

Tuhan Yesus, banyak jalan kegelapan yang mengincar jiwa kami. Kami mohon perlindunganMu agar kami tidak jatuh dalam dosa perzinahan menurut Alkitab dan tetap memegang kekudusan saat mencari pasangan hidup yang Engkau tetapkan. Teruslah bekerja dalam hidup kami dan jauhkan kami dari yang jahat, yang senantiasa menjerumuskan kami ke dalam dosa. Berikan kami kemampuan untuk taat dan setia pada firmanMu dan ampuni kami jika kami lalai menjalankan kehendakMu.

Tuhan Yesus, tolong kami, bimbing kami dan senantiasa sertai kami. Supaya kami menemukan pasangan hidup kami, dan menempuh hidup bersama sebagai suami istri yang Kau berkati. Semoga apa yang menjadi permohonan kami ini, Engkau nyatakan dengan karuniaMu. Terimakasih Tuhan Yesus, di dalam namaMu kami berdoa, Amin.

5. Contoh Doa 5

Allah Bapa yang baik, kami mohon dengarkanlah doa yang kami panjatkan. Kami mohon agar Engkau mencelikkan kami dalam menentukan jodoh kami. Ampuni kami jika kami tidak sesuai dengan rencanaMu. Arahkan kami jika kami telah melenceng. Dan yang terutama, tentukanlah bagi kami pasangan hidup kami yang sepadan seturut firmanMu. Ajar kami bukan mencari pasangan yang terbaik menurut hati kami, tetapi yang terbaik sesuai kehendakMu. Walaupun sering kali hal ini tidak dapat kami pahami.

Allah Bapa yang baik, kami berdoa semoga Engkau memberikan pasangan hidup yang taat dan takut akan Engkau. Berikanlah kami suami/istri yang mengasihi Engkau, sehingga keluarga kami kelak juga akan sangat mengasihi Engkau sepenuhnya. Berikanlah pula kepada kami, pasangan hidup yang senantiasa hidup dalam kehendakMu dan mampu membawa rumah tangga kami untuk selalu meninggikan dan memuliakan namaMu. Jauhkan kami dari suami/istri yang tidak mengenal Engkau dan tidak menunjukkan ketaatan akan firmanMu.

Terimakasih yang Allah Bapa, biarlah Engkau mendengarkan doa dan permohonan kami. Kabulkanlah doa kami dan nyatakan kuasaMu pada kami. Haleluya, Amin.

6. Contoh Doa 6

Tuhan Yesus, dalam kesempatan ini kami mohon kepadaMu dan datang ke hadiratMu untuk mengutarakan permohonan kami. Terlebih dahulu ampuni kami, jika kami lalai dalam menjalankan kehendakMu. Kuatkanlah kami dan teguhkanlah iman kami, karena kami lemah dan seringkali terbawa kedagingan kami. Tuhan Yesus, saat ini kami panjatkan doa kami, untuk mencari pasangan hidup berupa suami/istri yang sesuai dengan rencanaMu. Tolong kami, supaya kami mampu melihat dengan mata batin kami sesuai dengan tuntunan Roh Kudus. Ajar kami untuk memahami kebaikan dari pasangan kami yang telah Engkau rencanakan dalam hidup kami.

Tuhan Yesus, bawa kami mendekat kepadaMu, supaya kami paham akan rencanaMu yang kudus dan mulia ini di dalam hidup rumah tangga kami nantinya. Dan janganlah butakan kami dengan duniawi yang semu, sehingga melupakan apa yang menjadi rencanaMu. Biarlah kami mendapatkan pasangan hidup suami/istri yang takut akan Engkau dan menghormati pasangannya dengan sangat. Tuhan Yesus, biarlah doa ini kami panjatkan di dalam namaMu. Dan biarlah semua terjadi menurut kehendakMu. Terima kasih ya Tuhan, dalam nama Tuhan Yesus kami telah berdoa, Amin.

Itulah beberapa contoh doa minta jodoh dalam Kristen yang dapat diikuti dan didoakan dengan kesungguhan hati setiap hari. Percayakan semuanya kepada Tuhan dan imani. Dengan cara berdoa dalam roh yang tepat, maka tentu Tuhan akan mencoba menjawab semua permohonan umatNya. Apalagi dengan cara mencari pasangan hidup yang dilakukan dengan berserah dan doa kepada Tuhan secara maksimal. Tentunya Tuhan akan memberikan jawaban mana pasangan hidup yang terbaik dari Allah. Tugas kita umatNya adalah mendengar apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup dan mana pasangan yang memang sudah Tuhan siapkan untuk kita. Sehingga kehidupan rumah tangga nantinya akan penuh berkat serta karunia Roh Kudus yang senantiasa menyertai. Tuhan memberkati.
Source: https://tuhanyesus.org/doa-minta-jodoh-dalam-kristen
[https://jodohkristen-online.blogspot.com/2020/08/6-doa-minta-jodoh-dalam-kristen-pasti.html]

Sunday, July 26, 2020

JODOH: PILIHAN ATAUKAH KETETAPAN TUHAN ? (KEJADIAN 2:18)



JODOH: PILIHAN ATAUKAH KETETAPAN TUHAN? (KEJADIAN 2:18)















“TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2:18).

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6:14)

PENDAHULUAN:

Pernikahan merupakan suatu lembaga yang ditetapkan Allah bagi manusia sesuai dengan kebutuhannya. Perhatikan kalimat dalam Kejadian 2:18 di atas “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2:18). Saat laki-laki (ha adam) “seorang diri saja” maka Allah menyatakan bahwa keadaan ini “tidak baik”. Jadi Allah memutuskan untuk menciptakan “ezer kenegdo” atau “seorang penolong”. Kata Ibrani “ezer” yang diterjemahkan dengan “penolong” berarti “sesuai dengan” atau “sama dengan”. Jadi secara harfiah “seorang penolong” berarti “penolong yang sepadan atau seorang yang sepadan dengannya”. Dengan demikian jelaslah bahwa Allah sendiri yang menetapkan lembaga pernikahan dan memberkatinya (Baca Kejadian 1:28).

Berbicara tentang jodoh, secara umum ada dua pandangan yang berbeda, yaitu pandangan bahwa jodoh adalah takdir dan pandangan bahwa jodoh adalah pilihan. Pandangan takdir atau disebut juga determinisme, mengakui bahwa jodoh seseorang itu telah ditentukan oleh Tuhan, sehingga tidak perlu berusaha atau melakukan upaya apapun untuk mendapatkan jodoh. Pandangan seperti ini pada akhirnya menggiring seseorang pada determinisme fatalistik yaitu pandangan yang beranggapan bahwa setiap kejadian sudah ditentukan, dan manusia hanya bisa menerima apa yang sudah ditentukan tanpa bisa berbuat apa-apa. Menurut pandangan ini, manusia hanyalah “wayang” yang melakoni apa saja yang dikehendaki oleh “sang dalang”. Orang-orang yang begitu saja menerima segala sesuatu yang terjadi sebagai nasib (takdir) yang ditentukan, bersikap pasrah pada nasib dan tak ingin merubahnya, disebut fatalistik. Dalam teologi Kristen, calvinisme ekstrim yang disebut dengan Hiper-Calvinik berpegang pada pandangan determinisme ini.

Sebaliknya, pandangan pilihan mengakui bahwa jodoh semata-mata adalah pilihan yang melibatkan keputusan dan kehendak manusia tanpa melibatkan Tuhan. Pilihan diartikan sebagai penentuan atau pengambilan sesuatu berdasarkan keputusan atau kehendak sendiri. Pandangan ini lebih menekankan pada kehendak bebas (free will) manusia. Kehendak bebas adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membuat pilihan secara sukarela, bebas, dari segala kendala ataupun tekanan yang ada. Disini, Allah hanya sebagai Pribadi yang merestuai dan melegitimasi apa yang menjadi pilihan manusia. Dalam teologi Kristen, konsep pandangan tentang kebebasan ini berasal dari Arminianisme.

Kedua pandangan di atas, biasa dikontraskan dengan kalimat “jodoh ditangan Tuhan vs jodoh ditangan manusia”. Penganut garis keras dari kedua pandangan ini tidak pernah mencapai titik temu, karena keduanya berada pada titik yang berlawanan. Lalu, bagaimana pandangan Alkitab mengenai hal ini? ( ....teruskan baca di ...bawah ini....)
MANUSIA DAN KEHENDAK BEBAS

Manusia adalah mahluk ciptaan yang berpribadi, yang diciptakan menurut rupa dan gambar Allah (Kejadian 1:26). Kata Ibrani “gambar” adalah “tselem” yang berarti gambar yang dihias, suatu bentuk dan figur yang representatif yaitu suatu gambar dalam pengertian yang konkret atau nyata. Kata Ibrani “rupa” adalah “demuth” yang mengacu pada arti kesamaan tapi lebih bersifat abstrak atau ideal. Jadi, menyatakan bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah berarti menjelaskan bahwa manusia dalam hal tertentu merupakan refleksi yang nyata dari Allah yang hidup, yang cerdas dan bermoral. Dengan kata lain, manusia memiliki “citra” Allah. Sebagai mahluk ciptaan, manusia bergantung pada Tuhan, Sang penciptaNya, bagi keberlangsungan hidupnya; ia tidak bisa berdiri sendiri; hidupnya bergantung pada Allah pencipta. Di dalam Allah manusia hidup, bergerak, dan bernafas (Kejadian 1:26; 2:7; Kisah Para Rasul 17:28). Sebagai mahluk berpribadi, manusia memiliki kemandirian yang relatif (tidak mutlak), dalam pengertian bahwa ia memiliki kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan membuat pilihan-pilihannya sendiri.

Hal baik yang diciptakan Tuhan pada manusia selaku ciptaanNya ialah bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih. Dengan kehendak bebas itu manusia dapat melayani Allah. Fakta bahwa manusia menggunakan pilihan bebas yang diberikan Allah untuk memberontak terhadap Tuhan tidak mengejutkanNya, karena Tuhan Mahatahu. Tetapi, akibat dari dosa pertama Adam dan Hawa tersebut “citra” Allah dalam diri manusia telah tercoreng dan mengakibatkan dosa masuk dan menjalar kepada setiap manusia (Roma 3:10-12, 23; 5:12). Manusia telah rusak total (total depravity). Adam dan Hawa telah membuat dosa menjadi aktual pada saat pertama kalinya di Taman Eden, sejak saat itu natur dosa telah diwariskan kepada semua manusia (Roma 5:12; 1 Korintus 15:22).

Kerusakan total bukanlah berarti (1) bahwa setiap orang telah menunjukkan kerusakannya secara keseluruhan dalam perbuatan, (2) bahwa orang berdosa tidak lagi memiliki hati nurani dan dorongan alamiah untuk berhubungan dengan Allah, (3) bahwa orang berdosa akan selalu menuruti setiap bentuk dosa, dan (4) bahwa orang berdosa tidak lagi mampu melakukan hal-hal yang baik dalam pandangan Allah maupun manusia. Yang dimaksud dengan kerusakan total adalah (1) kerusakan akibat dosa asal menjangkau setiap aspek natur dan kemampuan manusia: termasuk rasio, hati nurani, kehendak, hati, emosinya dan keberadaannya secara menyeluruh (2 Korintus 4:4, 1Timotius 4:2; Roma 1:28; Efesus 4:18; Titus 1:15), dan (2) secara natur, tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar (Roma 3:10-12).

Akibat natur dosa itulah kita sekarang ini terus menggunakan kehendak bebas itu untuk membuat kejahatan itu menjadi aktual (Markus 7:20-23). Bahkan kejahatan natural seperti gempa bumi, badai, banjir dan hal-hal lainnya yang serupa, berakar dari penyalahgunaan kehendak bebas manusia. Saat ini kita hidup dalam dunia yang telah jatuh dan karena itu, rentan terhadap bencana alam yang tidak akan terjadi jika manusia tidak memberontak melawan Allah pada mulanya (Roma 8:20-22). Walaupun demikian, Allah tetap menghargai “kehendak bebas” yang diberikanNya kepada manusia termasuk dalam hal memilih dan menentukan jodoh dalam hidup pernikahannya.

JODOH DAN KETETAPAN TUHAN

Diatas telah disebutkan bahwa Tuhan menghargai kehendak bebas manusia termasuk dalam hal memilih jodoh. Apakah ini berarti jodoh semata-mata pilihan dan tidak ditentukan Tuhan? Orang Kristen mengakui bahwa dunia dan alam semesta tidak bekerja secara kebetulan. Mereka menyakini bahwa Tuhan memiliki suatu rencana yang mencakup segala sesuatu yang terjadi, dan bahwa Dia saat ini sedang berkarya mewujudkan rencananya tersebut. Rencana atau Ketetapan Tuhan (Devine Decree) itu menurut Millard J. Erickson adalah “keputusan kekalNya yang membuat pasti segala sesuatu yang akan terjadi”. Sedangkan menurut Henry C. Thiessen rencana atau ketetapan Tuhan adalah “rencana atau rencana-rencana kekal Allah yang dilandaskan pada pertimbangan ilahi yang bijaksana dan kudus. Dengan jalan ini maka Allah secara bebas dan tidak berubah, demi kemuliaanNya sendiri, telah menetapkan baik secara efektif maupun secara permisif segala sesuatu yang akan terjadi”.

Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan telah menetapkan sebelumnya (predestinasi) segala hal yang akan terjadi. Dengan kata lain, tidak ada satu hal pun di dunia ini yang terjadi dengan sendirinya atau terjadi secara kebetulan (Efesus 1:4,11). Ketetapan itu meliputi segala sesuatu di masa lampau, masa kini, dan masa depan; ketetapan itu meliputi juga hal-hal yang diadakannya secara efektif dan hal-hal sekedar yang diizinkannya (Yesaya 46:10-11), dengan kata lain, dengan kuasa dan kebijaksanan yang tidak terbatas, sejak segenap kekekalan yang silam, Allah telah memutuskan dan memilih serta menentukan jalannya semua peristiwa tanpa kecuali bagi segenap kekekalan yang akan datang.

Perlu dipahami, ada dua aspek ketetapan Allah yaitu: ketetapan efektif dan ketetapan permisif. Ketetapan Allah yang efektif disebut juga kehendak Allah yang mengarahkan, sedangkan ketetapan Allah yang permisif adalah kehendak Allah yang mengizinkan. Ada hal-hal yang direncanakan Allah dan yang ditetapkan-Nya harus terjadi secara efektif dan ada hal-hal lainnya yang sekadar diizinkan Allah untuk terjadi (Roma 8:28). Beberapa hal dimana Allah terlihat sebagai penggerak yang secara aktif menjadikan semua peristiwa, yaitu : menciptakan (Yesaya 45:18); mengontrol alam semesta (Daniel 4:35); menetapkan penguasa (Daniel 2:21); memilih orang untuk diselamatkan (Efesus 1:4). 

Beberapa hal menunjukkan kehendak Allah yang permisif, yaitu: Allah mengizinkan kejatuhan, dosa, kejahatan dan penderitaan, tetapi Ia bukan pencipta dosa, kejahatan ataupun penderitaan manusia. Akan tetapi, dalam hal ketetapan-ketetapan yang permisif itu pun, Allah mengarahkan semuanya bagi kemuliaan-Nya (Matius 18:7; Kisah Para Rasul 2:23). Demikian juga dalam hal jodoh, manusia diberi kebebasan untuk memilih, tetapi semuanya sesuai dengan kehendak Tuhan yang mengijinkan. Jadi, dapat dikatakan bahwa dalam hal jodoh ada peran manusia dan ada peran Tuhan. Tuhan telah menetapkan syarat-syarat dalam memilih jodoh; manusia berupaya menemukan jodoh dengan memperhatikan syarat-syarat yang Tuhan telah tetapkan. Dengan kata lain, jodoh bukanlah takdir melainkan pilihan yang dibimbing Tuhan dan berdasarkan kehendakNya yang mengijinkan.

Pernikahan bukanlah hal yang boleh diremehkan! Pernikahan adalah hal mulia, yang dikaruniakan Tuhan, sejak manusia belum jatuh ke dalam dosa. Kejadian 1:28 mencatat bagaimana Tuhan memberkati Adam dan Hawa sebelum mereka diperintahkan untuk beranak cucu. Lembaga pernikahan ini ditetapkan oleh Allah sendiri (Kejadian 2:24), dan melukiskan persekutuan antara Kristus dan gerejaNya (Efesus 5:31-32). Dalam pernikahan suami dan istri mengikat diri dalam suatu tujuan yang kudus, untuk membangun rumah tangga bahagia dan harmonis. Pernikahan tidak boleh ditempuh atau dimasuki dengan sembarangan, dirusak oleh karena kurang bijaksana, dinista atau dinajiskan; melainkan hendaklah hal itu dihormati dan dijunjung tinggi dengan takut akan Tuhan serta mengingat maksud Allah dalam pernikahan itu.

Karena itu, dalam hal mencari dan memilih jodoh, Kekristenan mengajarkan bahwa Tuhan tidak membiarkan manusia bertindak sendiri. Tuhan telah memberikan prinsip-prinsip absolut dalam membangun sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia. Siapapun orangnya, apabila sungguh-sungguh menaati prinsip firman Tuhan tersebut, keluarganya akan bahagia. Dengan demikian konsep jodoh menurut Alkitab adalah pilihan yang dituntun oleh Tuhan, secara khusus melalui prinsip-prinsip firman Tuhan yang diterapkan.

KEKELIRUAN AJARAN BAHWA JODOH ADALAH TAKDIR

Tuhan telah menciptakan pria dan wanita untuk hidup bersama. Dengan demikian Tuhan memberi kesempatan kepada pria dan wanita untuk hidup bersama dalam suatu pernikahan. Kehidupan bersama ini harus didasarkan atas kasih karunia. Sebagaimana Yesus Kristus mengasihi satu gereja dan gereja itu mengasihi satu Tuhan, demikian laki-laki dipanggil mengasihi satu perempuan dan perempuan mengasihi satu laki-laki (Efesus 5:22-33). Pernikahan mempersatukan kedua hati, mempersatukan kasih dan pengharapan dalam suatu kehidupan bersama; karena itu hendaklah pernikahan ditempuh dengan rukun, sehati, setujuan, penuh kasih sayang, percaya seorang akan yang lain, dan bersandar kepada kasih karunia Tuhan. Hanya dengan cara yang demikian kehidupan bersama ini dapat bertahan dan menjadi berkat. Namun, hal yang sangat memprihatinkan, ada orang yang gagal dalam pernikahannya memakai konsep “jodoh ditentukan Tuhan” sebagai “senjata” untuk membenarkan dirinya dan untuk mengambil keputusan bercerai.

Perhatikan contoh berikut: Bambang yang sudah menikah dua tahun merasakan hubungannya dengan istrinya, tidak harmonis. Hampir setiap hari keluarganya diwarnai dengan percekcokan yang membuatnya stres, frustasi dan putus asa. Istrinya, Wati yang merasakan hal yang sama berkata kepada suaminya: “melihat keadaan keluarga kita, saya pikir kayanya engkau bukan jodohku yang ditentukan (ditakdirkan) Tuhan.” “oh ya? Kok saya juga berpikir hal yang sama. Engkau pasti bukan “tulang rusukku” yang sejati. Makanya tidak pernah pas,” sahut Bambang tersenyum setuju dengan istrinya. “Kalau begitu seharusnya kita bercerai dan masing-masing mencari jodoh kita yang sesungguhnya, yang terbaik, yang pas, yang ditentukan dari sejak semula (takdir),” lanjut Bambangi dengan penuh semangat sambil menganggukkan kepalanya kepada Wati seolah meminta persetujuan. “Saya setuju! Besok kita ke pengadilan bersama pak pendeta,” jawab Wati mantap.

Perhatikanlah, konsep bahwa jodoh ditentukan oleh Tuhan adalah konsep “takdir” yang salah, tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Pandangan takdir atau disebut juga determinisme, mengakui bahwa jodoh seseorang itu telah ditentukan oleh Tuhan, sehingga tidak perlu berusaha atau melakukan upaya apapun untuk mendapatkan jodoh. Pandangan seperti ini pada akhirnya menggiring seseorang pada determinisme fatalistik yaitu pandangan yang beranggapan bahwa karena setiap kejadian sudah ditentukan maka manusia hanya bisa menerima apa yang sudah ditentukan tanpa bisa berbuat apa-apa. Dengan kata lain, manusia hanyalah “wayang” yang melakoni apa saja yang dikehendaki oleh “sang dalang”. Orang-orang yang begitu saja menerima segala sesuatu yang terjadi sebagai nasib (takdir) yang ditentukan, bersikap pasrah pada nasib, tak ingin merubahnya, menjadi malas dan pada akhirnya tidak bertanggung jawab.

Orang-orang yang berpegang pada pandangan bahwa jodoh ditentukan oleh Tuhan disebut sebagai fatalistik, karena pandangan ini memiliki beberapa kesalahan fatal, antara lain:
Membuka “pintu” perceraian dengan mudah dan seenaknya jika sebuah pernikahan tidak berjalan harmonis dan bahagia sesuai yang diharapkan.

Manusia akan melarikan diri dari tanggung jawabnya dan “mengkambinghitamkan” Tuhan jika keluarganya tidak bahagia; seolah-olah Tuhanlah yang memberikan jodoh yang tidak baik dan menakdirkan keluarga yang tidak harmonis baginya.

Kalau Allah menentukan setiap manusia sudah ada jodohnya masing-masing, maka sampai saat ini sudah berapa juta pasang pernikahan yang salah dan tertukar jodohnya, karena perceraian yang terjadi? Hal ini sangat spekulatif sifatnya.

Setiap pasangan yang merasa kurang cocok dan yang suka cekcok, akan mencurigai pasangannya sebagai “jodohnya” orang lain, dan hidup dalam ketidakpastian.

“Teologi takdir” ini, sesungguhnya adalah pandangan yang menghasilkan sikap hidup yang melarikan diri dari tanggung jawab, yang pasif, malas, dan diperalat oleh Iblis untuk memfitnah dan menuduh Tuhan. Saya setuju bahwa untuk khasus Adam sebagai manusia pertama, jodoh adalah takdir. Mengapa? Karena Hawa memang diberikan langsung oleh Tuhan bagi Adam. Sedangkan bagi generasi berikutnya, jodoh adalah pilihan yang seharusnya dipimpin oleh Tuhan, berdasarkan prinsip-prinsip yang diberikanNya.

PRINSIP-PRINSIP ALKITABIAH DALAM MEMILIH JODOH

Dalam hal jodoh, manusia diberi kebebasan untuk memilih, tetapi semuanya harus sesuai dengan ketetapan Tuhan yang permisif (mengijinkan). Kekristenan mengajarkan bahwa Tuhan tidak membiarkan manusia bertindak sendiri, dalam memilih jodoh. Tuhan telah memberikan prinsip-prinsip absolut (mutlak) dalam membangun sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia. Siapapun orangnya, apabila sungguh-sungguh menaati prinsip-prinsip firman Tuhan tersebut, keluarganya akan bahagia.

Jadi kebahagiaan pernikahan tidak bergantung kepada “takdir” tetapi pada ketaatan terhadap prinsip-prinsip yang ditentukan Tuhan, di dalam Alkitab. Prinsip-prinsip itu adalah:

Pernikahan harus bersifat monogami antara pria dan wanita (berlawanan jenis kelamin). Dengan demikian, Kekristenan menolak pernikahan sesama jenis kelamin karena bertentangan dengan ketetapan Tuhan (Kejadian 2:18-25).

Keduanya (pria dan wanita) haruslah orang yang beriman kepada Yesus Kristus (2 Korintus 6:14-18).
Keduanya (pria dan wanita) bertekad mengikat perjanjian seumur hidup di hadapan Tuhan (Matius 19:4-9).
Keduanya (pria dan wanita) memelihara dan kekudusan dan kesetiaan apa pun yang terjadi (Ibrani 13:4).

Suami harus mengasihi istri, dan istri tunduk kepada suami seperti kepada Kristus yang artinya manjadikan Kristus sebagai kepala keluarga yang sebenarnya (Efesus. 5:22-23).
Keduanya (pria dan wanita) bertekad untuk mendidik anak-anak sesuai dengan ajaran dan nasihat Tuhan (Ulangan 6:5-9; Efesus 6:4).

Semua persoalan diselesaikan berdasarkan kebenaran firman Tuhan (2 Timotius 3:16-17).

Semua prinsip di atas adalah absolut (mutlak). Artinya, siapapun calon pasangan hidup, baik pria maupun wanita, yang telah memenuhi prinsip-prinsip mutlak firman Tuhan di atas, Tuhan pasti menjamin kebahagiaan hidup dalam pernikahan dan keluarga nya. Jadi, kebahagiaan tidak ditentukan oleh “jodoh yang pas”, atau tulang rusuk atau tempat tulang rusuk yang sudah ditakdirkan Tuhan, karena Tuhan memberi kepada kita kebebasan untuk memilih jodoh yang sesuai dengan prinsip-prinsip firmanNya yang absolut.

PROSES CINTA DAN UJIAN CINTA

Jatuh cinta pada pandangan pertama adalah mitos, karena cinta merupakan suatu proses yang membutuhkan waktu. Cinta adalah suatu proses; cinta tidak terjadi begitu saja. Cinta juga bukan proses dari mata langsung turun kehati; bukan juga terjadi pada pandangan pertama. Munculnya cinta merupakan suatu proses. Cinta adalah perasaan sayang yang terjadi melalui proses kimia yang dihasilkan oleh hormon-hormon yang ada di dalam tubuh manusia. Proses cinta melibatkan panca indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan yang diproses dalam pikiran dan perasaan mulai dari ketertarikan, rasa suka atau senang, ingin memiliki, dan jatuh cinta (fall in love). Sampai pada titik fall love ini, proses cinta sejati dan cinta palsu berbeda berbeda arah. Cinta palsu menginginkan pacaran terikat, berduaan, bercumbuan, dan berorientasi pada seks, bersenang-senang yang berakibat pada kutuk. Sedangkan cinta sejati menjalin pertemanan khusus (pacaran), komitmen menjaga kekudusan, hubungan lebih jauh melalui bertunangan dan mengikat diri dalam pernikahan yang berkenan dihadapan Tuhan.

Cinta dan nafsu memiliki proses yang sama tetapi tujuan akhir yang berbeda. Cinta dan nafsu sama-sama dimulai dari daya tarik (fisik), hal ini sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya cinta sejati, tetapi nafsu juga muncul dari rasa tertarik ini (Bandingkan : 2 Samuel 13:1-15). Hal inilah yang menyebabkan sulitnya bagi seseorang pria atau wanita membedakan antara cinta dan nafsu. Karena itu diperlukan suatu ujian untuk membedakannya, yaitu ujian kesabaran. Sabar berarti tahan menghadapi godaan, tidak egois, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tenang menjalani dan tidak tergesa-gesa. Cinta sejati perlu diuji oleh waktu yang panjang bukan seketika. Sebab itu cinta perlu bersabar. Dan sabar itu menuntut proses waktu, energi, kesetiaan, dan kesungguhan hati yang tidak bisa dihitung secara matematis, bahkan terkadang tidak logis. (1 Korintus 13:4-8).

PACARAN: BOLEH ATAU TIDAK?

Satu pertanyaan yang sering ditanyakan dalam pergaulan muda-mudi Kristen adalah “bolehkah orang Kristen berpacaran?” ada orang tua yang melarang anaknya berpacaran, sementara yang lain memperbolehkan. Sebenarnya, jika pacaran diartikan sebagai “pacaran terikat antara pria dan wanita” yang identik dengan “berduaan, bercumbu dan ciuman (petting), dan seks sebelum pernikahan, maka orang Kristen dilarang berpacaran. Tetapi jika yang dimaksud dengan berpacaran adalah “pacaran tidak terikat” dan dipahami sebagai pertemanan atau persahabatan khusus antara seorang pria dan seorang wanita untuk belajar dan saling mengenal; mengetahui lebih banyak informasi tentang yang bersangkutan; mengenal yang bersangkutan dan keluarganya; maka pacaran diperbolehkan.

Muncul pertanyaan lainnya, “kapan seseorang boleh berpacaran? Seseorang boleh berpacaran bila memenuhi syarat berikut ini: Pertama, sudah dewasa dalam umur, pikiran, dan iman; Kedua, sudah bisa mengendalikan, mengasai dan memimpin dirinya sendiri (Amsal 16:32; 2 Timotius 4:5); Ketiga, sudah mempunyai pekerjaan yang dijadikan “jaminan” untuk masa depan; Keempat, sudah siap berumah tangga. Ingat tujuan dari berpacaran adalah persiapan menuju pernikahan atau berumah tangga bukan untuk “bersenang-senang”. Bila seseorang belum siap untuk berumah tangga, sebaiknya jangan mengambil keputusan untuk berpacaran.

Saat pria atau wanita Kristen memutuskan untuk berpacaran maka ada tiga komitmen yang harus dipegang teguh, yaitu: Pertama, berpacaranlah dengan seorang yang seiman dan yang beribadah (2 Korintus 6:14); Kedua, mengendalikan diri dan menjaga kekedudusan selama berpacaran (1 Petrus 1:15-16); Ketiga, jadilah orang yang setia dan menepati janji.

PENUTUP : KEPRIHATINAN TERHADAP TINGGINYA ANGKA PERCERAIAN

Saat ini, cinta dan komitemen nampaknya telah diabaikan dalam banyak pernikahan. Terlalu sering kehidupan pernikahan yang bermasalah diakhiri dengan perceraian! Gery Rosberg, seorang konselor pernikahan dan keluarga dalam bukunya Divorce-Proof Your Marriage yang terbit di tahun 2002 menuliskan keprihatinannya tentang tingginya angka perceraian di Amerika. Dalam buku tersebut Gery Rosberg mengungkapkan fakta bahwa saat ini di Amerika Serikat : 43 % dari semua pernikahan pertama berakhir dengan perceraian. Sekitar 60 % dari pernikahan kedua mengalami nasib yang sama. Menurut penelitiannya, Angka perceraian di Amerika mencapai dua kali lipat angka perceraian di Perancis atau Jerman dan tiga kali lipat angka perceraian di Jepang. Yang lebih memprihatikan adalah kenyataan bahwa negara-negera tersebut pada umumnya memiliki lebih sedikit orang Kristen dibandingkan Ameria Serikat. Hanya Inggris yang mempunyai tingkat perceraian sebanding dengan Amerika, namun keadaan di Inggris tersebut baru muncul pada tahun 1996. (Rosberg, Gery & Barbara., 2010. Pernikahan Anti Cerai. Penerbit ANDI : Yogyakarta, hal. 19).

Bagaimana dengan keadaan di Indonesia? Kita seharusnya prihatin dengan tingginya angka perceraian seperti dilansir REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA yang menuliskan, “Angka perceraian pasangan di Indonesia terus meningkat drastis. Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA) mencatat selama periode 2005 hingga 2010 terjadi peningkatan perceraian hingga 70 persen. Dirjen Badilag MA, Wahyu Widiana, mengatakan tingkat perceraian sejak 2005 terus meningkat di atas 10 persen setiap tahunnya... Pada tahun 2010, terjadi 285.184 perceraian di seluruh Indonesia. Penyebab pisahnya pasangan jika diurutkan tiga besar paling banyak akibat faktor ketidakharmonisan sebanyak 91.841 perkara, tidak ada tanggungjawab 78.407 perkara, dan masalah ekonomi 67.891 perkara. Tingginya angka perceraian tersebut membuat kita bertanya, mengapa begitu banyak pasangan suami-isteri yang mengakhiri hubungan mereka dengan perceraian? Gery dan Barbara Rosberg mengatakan, “Kita perlu mengingat bahwa perceraian itu lebih dari sekedar angka statistik. Perceraian melibatkan manusia dengan harapan yang nyata dan impian yang nyata, serta kepedihan yang nyata”.

Bagi orang-orang tertentu perceraian sepertinya adalah penyelesaian masalah, tetapi bagi orang lainnya justru menjadi masalah. Karena akan ada pihak yang terluka, tertekan, tersakiti dan dirugikan. Pasangan yang bercerai, anak-anak, pihak keluarga, serta masyarakat yang lebih luas bisa jadi terkena dampak dari perceraian tersebut. Gery dan Barbara Rosberg mengatakan, “Kepedihan akibat perceraian tidak sebatas kepada kepada pasangan yang terlibat. Setiap tahun lebih dari satu juta anak Amerika mengalami luka batin akibat perceraian orang tuanya. Pertimbangkan kehancuran emosional dalam kehidupan anak-anak ini, hilangnya rasa aman, marah, semangat yang patah, kecewa, semua menegaskan betapa tragisnya akibat yang disebabkan oleh perceraian”. (Rosberg, Gery & Barbara., Pernikahan Anti Cerai, hal. 20). Penggalan lagu “aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Aku tenggelam dalam lautan luka dalam. Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang...” dalam lagu berjudul “Butiran Debu” yang dinyanyikan Rumor nampaknya mengekspresikan dengan tepat kebahagiaan cinta yang dirusak oleh pengkhiataan dan betapa dalam luka yang diakibatkannya. Ada harga mahal yang dibayar bagi sebuah pilihan untuk bercerai karena perceraian mengakibatkan luka yang tidak mudah untuk disembuhkan. Dan mungkin, bila luka tersebut disembuhkan tetap akan menyisakan goresan bekas luka tersebut.

Karena itu memahami prinsip-prinsip pernikahan Kristen berdasarkan Kitab Suci seperti yang dirancang dan ditetapkan Allah dari sejak semula sangatlah penting bagi kelanggengan hubungan pernikahan. Ingatlah, siapapun calon pasangan hidup, baik pria maupun wanita, yang telah memenuhi prinsip-prinsip mutlak Alkitab, Tuhan pasti menjamin kebahagiaan hidup dalam pernikahan dan keluarganya. Dengan demikian, kebahagiaan tidak ditentukan oleh “jodoh yang pas”, atau tulang rusuk atau tempat tulang rusuk yang sudah ditakdirkan Tuhan, karena Tuhan memberi kepada kita kebebasan untuk memilih jodoh yang sesuai dengan prinsip-prinsip firmanNya yang absolut.

Bila prinsip absolut sudah dipenuhi, hal-hal lainnya adalah bersifat relatif. Misalnya: umur, suku, pendidikan, kekayaan, status sosial, kecantikan, kecakapan, dan penampilan lainnya. Semua itu tidak menentukan kebahagiaan seseorang. Hanya soal selera yang sifatnya sangat pribadi dan relatif. Namun, walaupun hal-hal itu bersifat relatif, Tuhan memberikan kita pikiran yang sehat dan jernih untuk mempertimbangkan juga semua hal yang bersifat relatif tersebut. Karena itu perlu dipertimbangkan dalam pimpinan Roh Kudus, agar “kebebasan” yang kita gunakan dalam memilih calon pasangan hidup kita itu bukan asal-asalan saja; melainkan dipergumulkan dalam pimpinan Roh Kudus melalui doa yang serius. Karena memang Roh Kudus diberikan kepada kita untuk memimpin kita dalam aspek hidup kita sesuai kebenaran firman.
REFERENSI

Burke, Dale., 2000. Dua Perbedaan dalam Satu Tujuan. Terjemahan Indonesia (2007), Penerbit Metanoia Publising : Jakarta.

Clinton, Tim., 2010. Sex and Relationship. Baker Book, Grand Rapids. Terjemahan Indonesia (2012), Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Douglas, J.D., ed, 1988. The New Bible Dictionary. Terjemahan Indonesia: Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, 2 Jilid, diterjemahkan (1993), Yayasan Komunikasi Bina Kasih : Jakarta.

Evans, Tony., 2001. Cara Hidup Yang Luar Biasa. Buku dua, terjemahan, Penerbit Interaksara : Batam.

Geisler, Norman L., 2000. Christian Ethics: Options and Issues. Edisi Indonesia dengan judul Etika Kristen: Pilihan dan Isu, Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Jakarta.

Gutrie, Donald., ed, 1976. The New Bible Commentary. Intervarsity Press, Leicester, England. Edisi Indonesia dengan judul Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jilid 3, diterjemahkan (1981), Yayasan Komunikasi Bina Kasih : Jakarta.

Gutrie, Donald., 1981. New Tastament Theology, . Intervarsity Press, Leicester, England. Edisi Indonesia dengan judul Teologi Perjanjian Baru, 3 Jilid, diterjemahkan (1991), BPK Gunung Mulia : Jakarta.

King, Clayton & Charie King., 2012. 12 Pertanyaan yang Harus Diajukan Sebelum Menikah. Terjemahan, Penerbit Immanuel : Jakarta.

Lewis, C.S., 2006. Mere Christianity. Terjemahan, Penerbit Pionir Jaya : Bandung

Mack, Wayne., 1985. Bagaimana Mengembangkan Kesatuan Yang kukuh Dalam Hubungan Perkawinan, terjemahan, Penerbit Yakin : Surabaya.

Morris, Leon., 2006. New Testamant Theology. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang.

Pfeiffer, Charles F & Eferett F. Herrison., ed, 1962. The Wycliffe Bible Commentary. Edisi Indonesia dengan judul Tafsiran Alkitab Wycliffe Perjanjian Baru, volume 3, diterjemahkan (2004), Penerbit Gandum Mas : Malang.

Piper, John & Justin Taylor, ed., 2005. Kingdom Sex and the Supremacy of Christ. Edisi Indonesia dengan judul Seks dan Supremasi Kristus, Terjemahan (2011), Penerbit Momentum : Jakarta.

Powers, B. Ward., 2011. Divorce and Remarriage: The Bible’s Law and Grace Approach. Edisi Indonesia dengan judul Perceraian dan Perkawinan Kembali : Pendekatan Hukum dan Anugerah Allah dalam Alkitab, terjemahan (2011), Penerbit Yayasan Komunikasi Bina Kasih : Jakarta.

Prokopchak, Stave and Mary., 2009. Called Together. Destiny image, USA. Terjemahan Indonesia (2011), Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Rosberg, Gery & Barbara., 2010. Pernikahan Anti Cerai. Terjemahan, Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Sproul, R.C., 1997. Essential Truths of the Christian Faith. diterjemahkan, Penerbit Literatur SAAT : Malang.

Stassen, Glen & David Gushee., 2003. Kingdom Ethics: Following Jesus in Contemporary Contex. Edisi Indonesia dengan judul Etika Kerajaan: Mengikut Yesus dalam Konteks Masa Kini, Terjemahan (2008), Penerbit Momentum : Jakarta.

Stamps, Donald C., ed, 1995. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Terj, Penerbit Gandum Mas : Malang.

Stott, John., 1984. Issues Facing Chistianis Today. Edisi Indonesia dengan judul Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani. Terjemahan (1996), Penerbit Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF : Jakarta.

Susanto, Hasan., 2003.Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru, jilid 1 dan 2. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang.

Tong. Stephen., 1991. Keluarga Bahagia. Cetakan kesebelas (2010), Penerbit Momentum: Jakarta.

Trisna, Jonathan A., 2013. Two Become One. Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Zuck, Roy B, editor., 2010. A Biblical of Theology The Old Testament. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas: Malang.

_____________, editor., 2011. A Biblical of Theology The New Testament. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas: Malang. JODOH: PILIHAN ATAUKAH KETETAPAN TUHAN? (KEJADIAN 2:18).